Alumni jadi Modal Sosial Transformasi IAIN Kudus jadi UIN

“Kalau Anda berkualitas di pelbagai profesi, orang tidak lagi melihat gelarnya apa, bahkan kampusnya mana,”.


(“Seminar Alumni dan Mahasiswa” IAIN Kudus, yang bertempat di Aula Lt. 2 Gedung SBSN Fakultas Tarbiyah, pada Selasa (19/10).)

Kudus - Dalam banyak hal, masalah gelar kesarjanaan, menjadi kurang begitu penting, tetapi bagaimana gelar itu diikuti dengan kapasitas dan kualitas. 

Demikian ditegaskan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, pada “Seminar Alumni dan Mahasiswa” IAIN Kudus, yang bertempat di Aula Lt. 2 Gedung SBSN Fakultas Tarbiyah, pada Selasa (19/10).

“Kalau Anda berkualitas di pelbagai profesi, orang tidak lagi melihat gelarnya apa, bahkan kampusnya mana, karena mutu menjadi kata kunci”, kata Suyitno dihadapan ratusan mahasiswa dan alumni IAIN Kudus yang hadir.

Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini memberikan apresiasi atas digelarnya seminar yang bertajuk Pemberdayaan Potensi Alumni Menuju Transformasi Universitas Islam Negeri Kudus.

“Ini contoh kampus yang mempunyai respon, bagaimana alumni harus dijadikan modal sosial untuk mendukung pengembangan PT termasuk menuju UIN," terangnya. 

Rektor IAIN Kudus Dr.H. Mudzakir, M.Ag mengatakan, dalam persiapan menuju UIN, IAIN Kudus sudah mempersiapkan syarat-syarat administratif, mulai dari penambahan guru besar, program terakreditasi A/Unggul, juga sarpras terutama kecukupan lahan.

Mudzakir mengaku telah melakukan penataan kampusnya, dari mulai efektifitas perkuliahan, manajemen dan tata kelola serta sarana dan prasarananya agar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Sementara itu H.M. Ichsan, S.Ag sebagai Alumni IAIN Kudus yang juga Pengusaha (Entrepreneur) siap mendukung proses transformasi IAIN Kudus menjadi UIN. “Salah satu peran alumni adalah membesarkan almamternya dan tentu kami mendukung menjadi UIN”.

Dihadapan alumni yang hadir Ihsan bercerita perjalanan hidupnya sebagai alumni IAIN menjadi entrepreneur. “Kita tidak kalah dengan alumni PTN lainnya, yang penting mau berusaha dan kerja keras dengan mendayagunakan akal pikiran kita”, terangnya. 

Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Ruchman Basori mengatakan kontribusi alumni dalam mengembangkan almamaternya sangat strategis, walau data-data perguruan di dunia umumnya para alumni masih kecil perhatiannya. 

”Hajat transformasi menjadi UIN, meniscayakan kontribusi alumni, terutama dalam membantu peningkatan akreditasi, penguatan kelembagaan dan tentu wadah alumni itu sendiri”, kata Alumni IAIN Walisongo ini. 

Selaku Wakil Rektor Bidangi Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Dr. H. Ihsan M.Ag mengatakan seminar ini bertujuan untuk semakin mempererat komunikasi antara lembaga dan alumni. “Alumni berkontribusi penting dalam transformasi IAIN Kudus menjadi UIN karena mereka saat ini telah menjadi stake holders di masyarakat”, jelasnya.

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan Launching Aplikasi Tracer Study oleh Direktur Diktis Kemenag RI. Aplikasi ini sebagai media untuk men-tracking alumni, sehingga IAIN Kudus memiliki mapping alumni lebih komprehensif.

Hadir Wakil Rektor I Supangat, WR II Nurhadi, Kepala Biro AUAK Adnan, Direktur Pascasarjana Abdurrahman Kasdi, para Dekan dan unsur pimpinan lainnya. (Yusi)

oleh admin diktis | Edisi Tanggal: 21-10-2021 Jam: 00:49:14 | dilihat: 597 kali