Direktur Diktis: Kampus Harus Maksimalkan Pusat Karir

Berbicara tentang alumni kampus pasti lekat dengan dunia kerja. Perguruan tinggi keagamaan Islam setiap tahun meluluskan ribuan sarjana, konsekuensinya kampus tidak boleh lepas tangan terhadap alumninya.


(Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI), Suyitno)

Berbicara tentang alumni kampus pasti lekat dengan dunia kerja. Perguruan tinggi keagamaan Islam setiap tahun meluluskan ribuan sarjana, konsekuensinya kampus tidak boleh lepas tangan terhadap alumninya.  

 "Setelah menjadi sarjana, kampus harus tahu aktifitas alumninya, tidak sekedar memberikan rekognisi berupa ijazah. Tugas kampus melalui Pusat Karir harus mengurusi alumninya semenjak menjadi mahasiswa sampai lulus dan terserap dalam dunia kerja,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit. PTKI), Suyitno, di Serpong-Tangerang Selatan (13/04/2022).

Dalam forum Review Regulasi Kewirausahaan Mahasiswa PTKI ini, Guru Besar UIN Raden Fatah menyatakan Pusat Karir yang ada di setiap kampus bukan hanya memberikan informasi lapangan kerja akan tetapi menyiapkan soft skill entrepreneur, mengenalkan berbagai bidang pekerjaan, dan melakukan ekspo yang berjejaring dengan dunia kerja.

“Pusat Karir juga harus memberikan kompetensi tambahan diluar kompetensi akademik selain konsentrasi program studinya agar bisa terserap dalam Dunia Usaha Dunia Industri, DUDI,” kata Suyitno dihadapan para para wakil rektor yang membidangi alumni dan pengurus lembaga Pusat Karir di setiap kampus perguruan tinggi keagamaan Islam negeri se-Indonesia.  

Sebagai informasi lanjut Suyitno, sebenarnya Pusat Karir pada setiap kampus bukanlah istilah dan lembaga baru. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni selalu mulai dari awal setiap penggantian pejabatnya. Ini yang menyebabkan Pusat Karir menjadi tampil secara belum maksimal.

oleh admin diktis | Edisi Tanggal: 15-04-2022 Jam: 03:49:54 | dilihat: 540 kali