Pembinaan Akademik PTAI




Prof. Dr. H. Dede Rosyada membuka acara Pembinaan Akademik PTAI di Hotel Jayakarta, Jogyakarta, pada tanggal 10 s.d 12 Juli 2013. Acara tersebut diikuti oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang dikelola oleh masyarakat (PTAIS). Isu-isu yang didiskusikan antara lain: Current issues manajemen akademik, pengembangan kuikulum PTAI, prospek pendidikan tinggi Islam, Manfaat Teknologi/ ICT untuk Pembelajaran Modern, dll. Nara sumber yang hadir, Prof. Rochmat wahab (Rektor Univ. Negeri Yogjakarta), Prof. Dr. sutrisno, Prof. Chandra Basaruddin, Ph.D ( Dekan Fakultas IT Universitas Indonesia, Jakarta), dan Prof. Arief Furqan, Ph.D, M.A (mantan Direktur Ditpertais), serta H. Muharram Marzuki, Ph.D (Kepala Biro akademik, Kemahasiswaan, dan kerjasama UIN SUKA, Yogjakarta).

Standar kualitas akademik di PTAI selama ini belum seragam. Seperti standar pemberian nilai hasil ujian mahasiswa. Ada dosen tertentu yang sangat longgar dalam pemberian nilai kepada mahasiswanya. Sementara di perguruan tinggi ternama dan maju, biasanya nilai diberikan secara obyektif dan cenderung rendah. Akibatnya, pada penerimaan CPNS biasanya yang banyak diterima terutama di daerah adalah mahasiswa yang bernilai tinggi meskipun dengan kompetensi rendah. Sehingga, birokrasi kita dipenuhi oleh orang-orang yang sesungguhnya kurang kompeten.

Prof. Dede Rosyada, mengintruksikan agar pimpinan PTAI secara konsisten menerapkan kebijakan A2K ( peningkatan akses, akuntabilitas, dan kualitas). Pimpinan PT harus membuka lebar kesempatan kepada masyarakat untuk belajar di kampus yang dipimpinnya. Para dosen juga harus dengan sungguh-sungguh memberi pelayanan yang prima kepada mahasiswa mulai pembelajaran di bangku kuliah, bimbingan terstruktur, bimbingan skripsi, dst. Jangan sampai ada dosen yang sangat sulit ditemukan di kampus. Proses pembelajaran harus dikawal bersama, sehingga lulusan kita akan berkualitas dan berdaya saing serta dirindukan masyarakat.

Kegiatan berjalan lancar, dan para peserta antusias mengikutinya. Isu lain yang menghangat adalah pentingnya memaksimalkan IT dalam proses pembelajaran. Dengan "melimpahnya" informasi lewat internet, google, facebook, twitter memaksa para guru dan dosen untuk mengupdate ilmunya setiap harinya. Pada titik ini mahasiswa harus dibekali creative thinking and critical analysis. Era informasi sudah berakhir, dan digantikan oleh era ide. Siapa yang mengolah informasi menjadi knowledge dan gagasan cerdas, merekalah yang menjadi "pemenang". (MZ)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 11-07-2013 Jam: 15:03:06 | dilihat: 1118 kali