Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA: “Perlu Dokumentasi yang Serius”




Bogor (Diktis, 28/11). Begitulah harapan yang disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Dr. Dede Rosyada pada saat membuka Join Stering Committee (JSC) dan Technical Meeting SILE/LLD, yang diselenggarakan pada 26-28 November 2013 di Bogor. “Apa yang telah kita lakukan saat ini merupakan sesuatu yang sangat berharga, sehingga harus memberikan dampak yang sangat luas baik nasional dan international. Kesuksesan ini harus diketahui oleh banyak orang,” harapnya. Salah satu kelemahan kita adalah pendokumentasian dari kegiatan yang telah kita laksanakan baik buku maupun jurnal berbahasa asing (Inggris/arab).

“Dokumentasi berupa buku/Jurnal berbahasa asing ini menjadi akan menjadi rujukan bagi pelaksanaan program-program pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi lain secara international. Tidak semua negara mengerti bahasa Indonesia, namun hampir semua negara mengerti bahasa Inggris,” urai Dede lebih jelas.

Technical Meeting ini diikuti oleh lembaga mitra dari SILE/LLD yaitu dari Project Implementation Unit (PIU) UIN Alauddin Makasar dan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan dan pembahasan prioritas program periode 2014. Dari kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang akan dijadikan bahan untuk Joint Steering Committee (JSC) dengan Kementerian lain terkait seperti Bappenas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretariat Negara, dan Kementreian Luar Negeri yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2013.

Rekomendasi dan Program Prioritas 2014

Pertemuan Technical Meeting yang berlangsung selama tiga hari ini menghasilkan rekomendasi di antaranya mendorong lebih kuat pengesahan Peraturan Menteri Agama (PMA) tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sedangkan dari masing-masing PIU memiliki program-program yang merupakan program unggulan, IAIN Sunan Ampel Surabaya akan fokus mengembangkan Community Based Research (CBR) dan Service Learning pada tahun 2014, sementara UIN Alauddin Makasar akan fokus mengembangkan Model Manual Mutu model baru pengabdian kepada masyarakat dan penguatan kapasitas masyarakat.

Apa yang menjadi “niat” project ini berjalan sesuai arah. Dr. Mastuki, Kasubdit Kelembagaan Diktis, menyatakan bahwa apa yang sudah berjalan ini didorong untuk dilembagakan, sehingga ketika project ini berakhir, “nilai-nilai perjuangan” Project-SILE bisa dilanjutkan. “Maka pelembagaan menjadi sangat penting untuk segera direspon cepat,” harapnya saat memimpin forum. “Jargon menuju Community-Engaged University harus ‘mengaliri’ darah dan sendi setiap perguruan tinggi,” paparnya dengan semangat.

Forum ini juga meneguhkan niatan untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan Project SILE selama bermitra dengan Kementerian Agama sebagaimana harapan Direktur Pendidikan Tinggi Islam. “Gagasan dan hasil besar kerja Project SILE ini akan didokumentasikan dalam seri publikasi yang telah digagas sejak pertemuan di Probolinggo 3 bulan lalu,” kata Anis Masykhur saat menyampaikan sambutan penutupan. **4l1f**

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 04-12-2013 Jam: 13:31:21 | dilihat: 1384 kali