Respon Gagasan Gus Menteri, Diktis Selesaikan Telaah Dokumen Borang Pendirian IAIN Bima

Kegiatan ini telah menghasilkan dokumen borang pendirian IAIN Bima yang memenuhi syarat untuk diajukan melalui aplikasi pendirian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).


(Rakor Pendirian IAIN Bima, Diktis Kemenag RI)

Tulungagung - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag RI) melakukan telaah akhir dokumen borang institusi dan program studi pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima Nusa Tenggara Barat pada hari Senin - Selasa, (05-07/04/2021) di Tulungagung, Jawa Timur. Kegiatan ini telah menghasilkan dokumen borang pendirian IAIN Bima yang memenuhi syarat untuk diajukan melalui aplikasi pendirian Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Direktur Diktis, Suyitno mengatakan pada rapat ini tim pendirian akan menyepakati dan menyelesaikan hal-hal yang substantif, sehingga borang pendirian segera dapat disubmit di aplikasi. Lebih lanjut Direktur menegaskan, pendirian IAIN Bima ini merupakan salah satu program strategis yang digagas Menteri Agama dalam rangka untuk merespon dua isu strategis.

Pertama, isu tentang perluasan akses masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan tinggi keagamaan Islam yang bermutu dan terjangkau. Hal ini akan berdampak secara signifikan terhadap peningkatan kualitas sumberdaya manusia di Kota Bima.

“Gus Menteri ingin memastikan bahwa akses pendidikan harus terjangkau oleh masyarakat. Terutama di NTB selama ini baru ada UIN Mataram yang secara geografis jauh sekali untuk diakses oleh masyarakat Bima,” ujar Suyitno saat memberikan pengarahan dan membuka kegiatan yang juga dihadiri oleh perwakilan Pemda Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua, isu tentang pengarusutamaan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat. Direktur menekankan, salah satu peran PTKI yang tidak dapat digantikan oleh perguruan tinggi lain adalah terkait dengan pengarusutamaan moderasi beragama di masyarakat.

“Untuk itu saya meyakini, kehadiran IAIN Bima ini akan sangat kontributif bagi pemberdayaan masyarakat di Kota Bima, terutama melestarikan Islam wasathiyah sebagai karakteristik umat Islam di Bima,” terang Direktur yang juga guru bebsar UIN Raden Fatah Palembang.

Di akhir pemaparannya, Direktur menyampaikan keyakinannya bahwa pendirian IAIN Bima ini dapat direalisasikan di tahun 2021 mengingat dukungan yang diberikan oleh Pemda Kota Bima sangat besar. “Kita bersyukur Bapak Walikota, Sekda, serta tokoh masyarakat Kota Bima memberikan dukungan yang begitu besar dengan menyediakan lahan yang akan menjadi lokasi IAIN Bima berdiri,” tegas Direktur.

Sebagai informasi, selama tiga hari, Tim Pendirian yang terdiri dari unsur Kementerian Agama dan Pemda Kota Bima melakukan telaah dokumen borang pendirian IAIN Bima untuk menyoroti beberapa komponen yang menjadi indikator kelayakan sebuah perguruan tinggi. Ada sebanyak 10 (sepuluh) dokumen borang yang ditelaah, terdiri dari 1 (satu) dokumen borang institusi, dan sisanya 9 (sembilan) borang program studi.

Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Kasubdit Ketenagaan Mamat S. Burhanuddin, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdusshomad, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Wendi, Kasubbag TU Diktis Muhammad Aziz Hakim, serta para kepala seksi dan analis kebijakan ahli muda di lingkungan Diktis. Sedangkan dari unsur Pemda Kota Bima hadir diantaranya Muhtar Sekda Kota Bima, serta Ahmad Thib Raya, Muhammad, dan Bahtiar yang mewakili unsur tokoh masyarakat Kota Bima.

oleh admin diktis | Edisi Tanggal: 08-04-2021 Jam: 05:35:29 | dilihat: 635 kali