Respon Persaingan Perguruan Tinggi UIN Alauddin Makasar Bertekad Tambah 20 Guru Besar

Saat ini, UIN Alaudin Makasar memiliki 56 guru besar, berasal dari 783 dosen yang ada di 8 fakultas.


(Kegiatan Akselerasi Kepangkatan Berbasis Program Strudi dan Digital pada (16/7) di Makasar.)

Makassar - Sejak terbitnya Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Agama (KMA) 856 Tahun 2021 penghitungan dan penetapan angka kredit jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar rumpun ilmu agama menjadi otoritas Kementerian Agama.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar Prof. Hamdan Juhanis, M.A., Ph.D bertekad untuk terus menambah jumlah guru besar dalam menghadapi persaingan, setidaknya di masa kepemimpinannya, menargetkan penambahan 20 orang.

“Menjadi kemewahan pertemuan ini untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, mengatasi pelbagai masalah kepangkatan LK/GB dan juga bisa melakukan akselerasinya”, terang Hamdan pada kegiatan Akselerasi Kepangkatan Berbasis Program Strudi dan Digital pada (16/7) di Makasar.

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag Guru Besar UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta yang didaulat sebagai nara sumber menegaskan bahwa menjadi guru besar adalah ibadah, sehigga diperlukan perjuangan dan fokus dalam menggapainya.

Dengan niat ibadah yang dilandasi dengan keikhlasan, Mujib menganggap menjadi guru besar akan mudah diraih, karenanya, syarat menjadi guru besar kita harus memiliki S3, yaitu sabar, sabar dan sabar.

“Penolakan demi penolakan dalam pengajuan kerap terjadi, entah karena jurnal yang terindeks scopus bermasalah atau artikel yang ditulis tidak ada kesesuaian dengan ijazah dan bidang penugasan, maka harus dihadapi dengan sabar”, pesan mujib dihadapan 116 dosen.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum mengatakan akselerasi kepangkatan guru besar menjadi mendesak di tengah pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia.

Saat ini lanjut Naro, UIN Alaudin Makasar memiliki 56 guru besar, berasal dari 783 dosen yang ada di 8 fakultas. Calon guru besar yang saat ini berpangkat akademik Lektor Kepala berjumlah 203 dan selebihnya berpangkat Lektor dan Asisten Ahli.

Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori mengatakan dari sisi regulasi, manajemen tata kelola PAK LK dan GB dan sarana prasarana berbasis teknologi informasi menjadi guru besar terbuka lebar.

Ruchman meminta kepada pimpinan UIN Alauddin Makasar untuk mempermudah dan mempercepat birokrasi kepegawaian untuk mendukung percepatan mengurus kepangkatan fungsionalnya hingga guru besar dengan tetap berpedoman pada kualitas.

Kegiatan Akselerasi Kepangkatan Berbasis Program Strudi dan Digital Lingkup UIN Alauddin Makasar juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Mardan, M.Ag, Warek Bidang Adminstrasi Umum Umum dan Perencanaan Keuangan Prof. Dr. Wahyuddin, M.Hum, Warek Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Darussalam, M.Ag, dan Warek Bidang Kerjasama dan Pengembvangan Lembaga Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag.

Hadir juga Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Drs. Bustan Ramli, M.Si, Kepala Biro AAKK Dr. H. Kaswad, M.Pd, para Dekan dan Wakil Dekan, Kajur dan Sekjur, Kepala TU Fakultas dan JFT UIN Makasar.(RB).

oleh publikasi | Edisi Tanggal: 18-07-2022 Jam: 07:25:21 | dilihat: 383 kali