Lulus Cumlaude, Mahasiswi Bidikmisi 2016 IIQ An Nur Jogja Keterbatasan Tak Membuat Surut Prestasi




Ni’matun Nur Afifah (Ni’ma), mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) An-Nur Yogyakarta penerima Bidikmisi Kemenag RI 2016 berhasil lulus dengan predikat cumlaude dalam ujian skripsi yang diadakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2020. Mahasiswi Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini berhasil mempertahankan skripsinya di depan dewan penguji yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. H. Munjahid, M.Ag. Bertindak sebagai Penguji I adalah Kaprodi PAI, Ali Mustaqim, M.Pd.I. dan Penguji II, Lina, M.Pd. (Dosen PAI sekaligus Kandidat Doktor Pascasarjana UNY) dengan sekretaris sidang Mujawazah, M.Pd.

Mahasiswi dengan nomor induk 16.10.1096 kelahiran Bantul, 30 April 1998 ini berhasil mempertahankan argumen penelitian kuantitatifnya dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Bimbingan Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dan Pembina Pramuka Terhadap Karakter Religius Siswa Kelas VIII SMP N 1 Sanden Bantul Yogyakarta. Dalam ujian skripsi yang berlangsung sekitar 1,5 (satu setengah) jam, Ni’ma mampu mempresentasikan hasil penelitiannya beserta metodologi yang ia pakai sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan dewan penguji dengan lancar. Penguasaan materi dan kelancaran presentasi serta jawaban-jawaban argumentatif, membuat majlis sidang sepakat memberinya nilai tinggi, yaitu 96 (A+).

Rasa syukur dan ucapan terima kasih tak terhingga, Ni’ma sampaikan utamanya kepada Kemenag RI yang telah memberikan beasiswa Bidikmisi sehingga ia bisa kuliah meski keadaan ekonomi orang tua yang tidak mendukung. Ni’ma juga sangat bersyukur karena telah berhasil menyelesaikan studi di Kampus IIQ An Nur dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan meskipun dalam situasi pandemi seperti ini. Kepada Pengasuh pondok, Rektor dan jajaran pejabat IIQ An-Nur, kepada pembimbing dan semua pihak yang telah membantunya dalam menyelesaikan studi ini, Ni’ma sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Selain pendidikan formal, Ni’ma juga tercatat sebagai pengurus pondok pesantren dengan tugas yang tidak ringan.

Ia menjabat sebagai Koordinator Seksi Perlengkapan Putri Pondok Pesantren An-Nur, salah satu pondok pesantren besar di D.I. Yogyakarta dengan santri lebih dari 2000 (dua ribu) santri yang juga merupakan induk dari IIQ An-Nur. Meski tugas berat yang diembannya sebagai pengurus pondok, Ni’ma masih bisa menghafalkan Al-Qur`an dan saat ini tercatat telah lulus hafalan 20 Juz Al-Qur’an. Baginya, tugas dan kewajiban yang menumpuk tersebut bukanlah problem untuk tetap berprestasi, yang terpenting adalah dapat membagi waktu dengan baik dan konsisten. Ni’ma membuktikan bahwa statusnya sebagai santri sekaligus pengurus pondok pesantren tidak membuatnya terhambat dalam menyelesaikan studi formalnya, justru sebaliknya, menjadi semangat spiritual sehingga dapat lulus tepat waktu. Tentunya ini bisa menjadi motivasi bagi siapa pun bahwa kesibukan seperti apa pun tidak menghalangi proses studi selama mampu membagi waktu dengan baik.

Ni’ma menambahkan bahwa setelah ini, ia akan fokus menyelesaikan hafalan Al-Qur`an sekaligus menyelesaikan masa baktinya sebagai pengurus pondok pesantren. Ia juga berharap nantinya ada peluang dan kesempatan untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang Pascasarjana meski harus dengan mengajukan beasiswa. Tentunya bekal pengalaman dan semangat belajar yang ia dapatkan selama di pesantren akan sangat bermanfaat baginya saat studi lanjut nanti. Terakhir, Ni’ma menyampaikan bahwa ia ingin membuktikan; santri pondok pesantren dengan keterbatasan ekonomi juga bisa kuliah tinggi dan berprestasi.(SDJ)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 28-08-2020 Jam: 16:05:53 | dilihat: 933 kali