Rekognisi Lulusan Luar Negeri, Kemenag Selenggarakan Sidang Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Bidang Studi Islam

Bandung (Diktis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan Verifikasi Ijazah Luar Negeri di Bandung selama tiga hari pada tanggal 29-31 Mei 2023 untuk meyatukan pandangan dan penilaian terhadap pelayanan terkait ijazah dari penyetaraan sampai konversi indeks prestasi.
Kegiatan ini mengundang narasumber hingga peserta dari beberapa unsur diantaranya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolog (Kemendikbudristek)i, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kementerian Agama, dan beberapa Alumnus perguruan tinggi luar negeri.
Pada kesempatan ini Direktur PTKI Zainul Hamdi menitipkan arahan dan sambutan pembukaan acara melalui amanah kepada Abdul Mukti terkait pelayanan ijazah dari luar negeri dipastikan harus berjalan sesuai regulasi yang berlaku dengan pendekatan akademis dan humanistik.
“Pak Direktur menitipkan pesan agar kegiatan ini mempunyai dampak peningkatan terhadap pelayanan ijazah dari luar negeri dengan beragam kemudahan akses yang dibutuhkan oleh masyarakat dari aspek akademis, humanistik, hingga regulatif” papar Abdul Mukti yang menjabat Subkoord Seksi Mutu Akademik dalam mewakili sambutan dan membuka acara.
Sementara Kepala Subdit Pengembangan Akademik Abdullah Faqih juga menitipkan amanah kepada Abdul Mukti meminta hasil kegiatan ini tersosialisasi dengan baik ke seluruh stakeholder sehingga dari asas keterbukaan hingga tanggung jawab terpenuhi dalam pelayanan terkait ijazah dari luar negeri.
“Bersama kita semua Pak Kasubdit menitipkan kegiatan ini mempunyai hasil yang bisa diterima oleh seluruh stakeholder secara efektif melalui sosialisasi, asas keterbukaan, dan asas tanggung jawab sehingga mampu menepis isu-isu negatif terkait pelayanan terkait ijazah dari luar negeri” tambah pria yang lulus doktoral di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini.
Terpantau kegiatan ini diselenggarakan dengan diawali pemaparan pandangan, review regulasi, evaluasi pelayanan, perangkat pendukung, hingga diskusi konsekuensi logis produk yang dihasilkan oleh beberapa narasumber yang direspon positif oleh para peserta.
Diantara yang muncul dalam jalannya kegiatan ini bahwa pelayanan terkait ijazah dari luar negeri membutuhkan sinergisitas antara beberapa pihak terkait, mengingat melibatkan satuan kerja dan instansi yang berbeda dengan berbagai perangkat pendukungnya masing-masing.
Menurut panitia dari Subdit Pengembangan Akademik beberapa hal yang belum tercover namun diperlukan untuk pelayanan ijazah dari luar negeri akan dilaporkan pimpinan untuk dijadikan bahan penyusunan program kegiatan berikutnya.