Staf Khusus Menteri Agama: PTKI Rahim Penulis-penulis Handal Keislaman

Rapat Konsolidasi Sindikasi Media PTKI yang diselenggarakan oleh Direktorat PTKI pada tanggal 17 – 18 Agustus 2023 di Jakarta akan lahir penulis-penulis handal yang mampu menelurkan gagasan-gagasan keislaman yang rahmatan lil’alamin dan didesiminasikan melalui berbagai platform digital.


(Dirjen Pendis, Staf Khusus Menteri Agama, dan Para Pimpinan Direktorat PTKI bersama Pengelola Media di lingkungan PTKI)

Jakarta (Diktis) - Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan perguruan tinggi dengan sumber daya yang sangat memadai sebagai sumber rujukan wacana keislaman di dunia digital. Diharapkan dari rahim PTKI ini akan lahir penulis-penulis handal yang mampu menelurkan gagasan-gagasan keislaman yang rahmatan lil’alamin dan didesiminasikan melalui berbagai platform digital. Sehingga masyarakat dengan mudah akan memperoleh rujukan yang reputatif terkait wacana keislaman dari sumber yang otoritatif, yakni dosen dan mahasiswa PTKI itu sendiri.


Hal ini disampaikan oleh Wibowo Prasetyo dalam rapat konsolidasi sindikasi media PTKI yang diselenggarakan oleh Direktorat PTKI pada tanggal 17 – 18 Agustus 2023 di Jakarta.


“Tujuan utama program ini adalah kita akan memperoleh penulis-penulis handal tentang keislaman yang rahmatan lil’alamin. Dan saya meyakini ini dapat dilakukan oleh PTKI, karena hanya PTKI yang memiliki dosen dan mahasiswa dengan basic ilmu keislaman yang kuat,” ujar Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik dihadapan para pengelola media PTKI.


Dorongan penguatan peran PTKI sebagai produksi konten wacana keislaman tidak lain dimaksudkan untuk mengimbangi narasi keislaman yang diproduksi oleh kelompok-kelompok intoleran. Karena sebagaimana diketahui, berbagai konten keagamaan yang mengandung ujaran kebencian saat ini sangat masif tersebar di berbagai platform media sosial, dan diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan.


“Di sini PTKI tidak boleh kalah. Karena PTKI memiliki dosen dengan hasil penelitian yang melimpah tentang berbagai problematika keislaman. Hasil penelitian ini harus mampu direproduksi menjadi konten-konten popular, baik dalam bentuk tulisan maupun video, sehingga masyarakat tertarik membaca atau menontonnya,” tambah Wibowo Prasetyo penuh keyakinan di hadapan peserta yang notabene adalah para jurnalis di PTKI.


Tidak lupa dalam memotivasi peserta kegiatan, Wibowo Prasetyo juga mengutip pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowidodo dalam Pidato Kenegaraam pada tanggal 16 Agustus 2023 sehari sebelumnya di Gedung DPR/MPR RI. Menurutnya, program ini akan berdampak pada penyiapan generasi muda yang akan menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa Indonesia.


“Berdasarkan pidato Presiden, tantangan kita ada 2 (dua). Pertama tentang bonus demograsi, yakni bagaimana kita memastikan bahwa generasi mud akita kedepan akan menjadi pribadi-pribadi yang memiliki wawasan kebangsaan dan keagamaan yang baik. Karena mereka yang akan menjadi penerus kita di negara ini. Dan kedua adalah isu tentang international trust, yakni bagaimana kita dapat memastikan bahwa SDM kita dipercaya kapasitasnya oleh dunia internasional,” pungkasnya.


Acara yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini merupakan salah satu program prioritas DIrektorat PTKI, yakni membangun jejaring media PTKI dalam rangka pengarusutamaan moderasi beragama. Selain dihadiri Staf Khusus Menteri Agama, acara yang dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam juga dihadiri oleh Direktur PTKI, para Kasubdit di lingkungan Direktorat PTKI, Kasubbag TU Direktorat PTKI, serta para wartawan senior dari lintas media mainstream di Indonesia. [GT]

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 18-08-2023 Jam: 09:05:01 | dilihat: 163 kali