Perjalanan ke Kuantan, Malaysia <br>PERGURUAN SWASTA: MELAYANI KAUM MISKIN




Catatan Lapangan (field note) Dr. Mastuki.

Rombongan pimpinan IAIN Lampung ke Kuantan, Malaysia dalam kunjungannya ke IKIP International College Pahang tanggal 23 September 2013 lalu bertemu dengan General Manager Yayasan Pahang yang membawahi IKIP Group Dato` Hajjah Saariah Saad. Pada saat menyambut delegasi IAIN, Dato` Hj Saariah menyatakan bahwa Yayasan yang dipimpinnya telah beroperasi selama 32 tahun. Pada bidang pendidikan yang fokus pada Diploma bidang pendidikan dan kemahiran (ketrampilan), Yayasan ini telah menyalurkan bantuan bagi siswa miskin dari keluarga berkekurangan sebanyak RM 757 juta dengan total siswa terlayani 741.000 orang. Jumlah yang tak sedikit.

Menurut informasi Hj Saariah, di Malaysia banyak warga miskin yang membutuhkan uluran tangan negara tetapi tak terlayani dengan baik. "Umumnya dari 10 anggota keluarga di Malaysia, selalu terdapat tak kurang 5 orang dalam keadaan miskin", uangkap Saariah. Jumlah ini angka absolut jika mempertimbangkan variasi dan sebaran penduduk Malaysia yang berada di wilayah-wilayah pedesaan. Kerana itu, kata Saariah lebih lanjut, keterlibatan pihak swasta seperti Yayasan Pahang ini sangat penting untuk membantu masyarakat miskin memperoleh akses pendidikan yang memadai.

Guna menopang keberlangsungan lembaga pendidikan yang dikelola selain Kolej IKIP, ada kemahiran IKIP, sekolah rendah, menengah dan Ma`had Tahfidz al-Qur`an Yayasan Pahang memiliki unit usaha (holding) di bidang perkebunan (terutama sawit), pertanian, restoran, dan lain-lain. Uang dari hasil usaha ini yang digunakan untuk membiayai operasional lembaga dan beasiswa bagi warga miskin di Pahang dan sekitarnya.

IKIP Kolej merupakan perguruan tinggi yang cukup besar di Kuantan dan memiliki ciri khas dan menerapkan sistem penjaminan mutu lumayan ketat. Yayasan Pahang yang membawahi IKIP Group of College sendiri memiliki tiga gedung yang cukup megah dengan manajemen profesional. Perguruan ini telah menerapkan ISO dan akreditasi lembaga dengan kategori Five Stars (dari standar Six Stars yang diterapkan di negara Malaysia). Ketika saya wawancara beberapa karyawan dan dosen (Pensyarah) IKIP Kolej, mereka dengan antusias menjelaskan beberapa program unggulan dan manajemen yang diterapkan lembaga. Selain ruang perkuliahan yang ber-AC dan penataan ruangan yang elegan, ruang dosen dan administrasi yang modern dan terintegrasi (terutama di kampus utama), hal yang kasatmata adalah kebersihan ruangan dan lingkungan sekitar serta keramahtamahan pengelola dan civitas akademikanya. Nuansa islami juga sangat kental.

Rintisan kerjasama IAIN Raden Intan Lampung dengan Kolej IKIP akan dilakukan melalui Program Kembaran atau Dual Degree dimana mahasiswa asal Malaysia akan mendapatkan pendidikan di dua tempat: di Kuantan selama 3 tahun (calon berasal dari sekolah menengah yang telah mendapatkan Sijil/ijazah) ditambah 2 tahun berikutnya yang perkuliahannya akan dilaksanakan di Lampung. "Saat ini sudah ada mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di IAIN Lampung, tetapi dalam kondisi reguler, bukan Dual Degree" kata Rektor IAIN Lampung, Prof Dr. Moh. Mukri di sela-sela pertemuan dengan pihak Yayasan Pahang.

Kunjungan balasan ke Kuantan kali ini untuk memfinalkan draf MoU yang akan dilaksanakan pada tahun akademik 2014. Beberapa isu krusial berkenaan dengan program ini adalah regulasi di Indonesia, kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan bersama, uang kuliah, penjaminan mutu program, dan rekruitmen mahasiswa, serta pola pembelajaran yang akan diterapkan. "Potensi dan minat mahasiswa asal Malaysia ke Indonesia sangat tinggi. IAIN Lampung menangkap peluang ini dengan memberikan pendidikan tinggi dalam bidang keislaman yang modern. Ini kesempatan untuk memperkenalkan Islam moderat yang selama ini menjadi trade mark Perguruan Tinggi Islam di Indonesia", pungkas Mukri. [mastuki, 24/09/13]

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 07-10-2013 Jam: 21:37:17 | dilihat: 1211 kali