Dirjen Pendis Sebut Pendidikan sebagai Penguatan Iman, Ilmu, dan Amal di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa pendidikan adalah pengasahan dan penajaman aspek yang substansial pada insan manusia, yakni penguatan iman, ilmu, dan amal.


Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa pendidikan adalah pengasahan dan penajaman aspek yang substansial pada insan manusia, yakni penguatan iman, ilmu, dan amal.(Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan Kuliah Umum dan Pembinaan ASN Kementerian Agama di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo)

Palopo (Diktis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa pendidikan adalah pengasahan dan penajaman aspek yang substansial pada insan manusia, yakni penguatan iman, ilmu, dan amal.


Demikian disampaikan Ramdhani saat memberikan Kuliah Umum dan Pembinaan ASN Kementerian Agama di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Rabu (20/12/2023) malam.


Ramdhani menyebut pendidikan pada dasarnya adalah proses memanusiakan manusia, menghebatkan manusia, dan memuliakan manusia. Manusia Yang mulia atau unggul menurutnya dihasilkan dengan kerja-kerja abnormal, diluar dari kebiasaan.


"Maka jika tak mampu menahan lelahnya menimba ilmu maka bersiaplah menerima perihnya kebodohon," ujar Ramdhani. 


Jika dicermati, kata Ramdhani, kalimat yang dikatakan Imam Syafii tersebut, terdapat sikap kesabaran. Mampu sabar menghadapi cobaan dan tantangan dalam menimba ilmu.


Hadir dalam kuliah umum ini, Rektor IAIN Palopo, Dr Abbas Langaji, M.Ag beserta jajaran serta Ketua Dewan Guru Besar IAIN, Prof Dr Abdul Pirol, M.Ag bersama guru besar lainnya serta para dosen maupun tenaga kependidikan.


Sementara itu, Direktur Diktis Direktorat Jenderal Pendis Kemenag RI, Ahmad Zainul Hamdi memberika penguatan kelembagaan pada civitas akademik IAIN Palopo. Ia mengajak seluruh keluarga besar PTKIN termasuk IAIN Palopo untuk sama-sama berlari.


"Bapak, Ibu sekalian yang dipilih oleh rektor, saya yakin bukanlah yang terbaik, tapi dipercaya oleh rektor, maka lakukan yang terbaik," tandas Pria yang akrab disapa Inung ini.


Untuk itu, katanya, menjadi sebuah keharusan untuk menjawab kepercayaan yang diberikan. Karena sesungguhnya yang menjadi ukuran di Perguruan Tinggi adalah akreditasi, prodi maupun kampusnya.


"Silahkan pamer apa saja keberhasilan dan keunggulan, tapi lagi-lagi yang diukur itu akreditasinya," ujarnya.


Sumber: Humas Pendis

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 21-12-2023 Jam: 02:38:17 | dilihat: 167 kali