BELAJAR BAHASA PERANCIS? SIAPA TAKUT




Setelah berhasil menyelenggarakan kursus super intensif bahasa Arab dan Inggris, Direktorat Diktis kembali membuat kejutan dengan membuka kursus bahasa Perancis. Waktunya lumayan cepat dan singkat. Dalam sepuluh hari pembukaan online registration di web resmi scholarship.kemenag.go.id, terjaring 140 kandidat yang mendaftar dari berbagai PTKI seluruh Indonesia.

Penanggungjawab program Kursus, Mastuki HS yang juga Kasubdit Kelembagaan mengungkapkan kursus bahasa Perancis merupakan tahap II setelah sebelumnya Juni 2014 lalu telah dilaksanakan program serupa yang mengkursuskan 40 dosen dan tenaga kependidikan PTKI. "Sebanyak 15 orang peserta kursus Perancis tahun lalu kini sudah berada di Perancis untuk studi program Doktor dan Magister di Lille, Paris, Lyon, Perpignan dll. Kami biayai mereka dari Program 5000 Doktor", tegasnya.

Kursus bahasa Perancis dilaksanakan berkat kerjasama Diktis dengan Institut France in Indonesie (IFI), lembaga resmi milik Kedutaan Perancis di Jakarta. Pelaksanaan kursus sendiri dilaksanakan di Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut Mastuki, tahun ini pendaftar kursus meningkat 200 persen. Karena keterbatasan kuota, dari 140 pendaftar hanya 61 orang yang dipanggil wawancara ke Jakarta (Senen, 23/11l. "Kami melakukan seleksi sangat ketat dan transparan. Setelah lolos seleksi administrasi, peserta masih harus lolos wawancara untuk mengetahui kapasitas akademik, kesiapan diri, minat berbahasa dan keseriusan calon".

Syarah Hikal Andriani, representatif IFI mengaku senang dapat bekerjasama dengan Diktis. Menurutnya calon atau pendaftar tahun ini sangat bagus dan potensial. Ada banyak kandidat dengan dasar keilmuan yang beragam. "Ada peserta yang berminat di bidang digital antropologi. Bidang ini menarik dan bisa diproyeksikan sebagai keahlian khusus di PTKIN", kata Syarah.

Mastuki menegaskan kursus akan dimulai pertengahan Desember sampai 6 bulan ke depan. Peserta yang berstatus dosen dan Tendik baik PNS atau non-PNS harus mendapat ijin belajar dari pimpinan. "Mereka belajar 6 hari seminggu. 8 jam per hari selama 6 bulan. Atau setara 720 jam pelajaran. Makanya semua peserta harus kost/tinggal di sekitar lokasi kursus. Kami tidak tolerir peserta mangkir dari kursus. Target kami semua peserta mengikuti waktu kursus 90%", tegasnya di sela-sela wawancara calon di Pusat Bahasa UIN Jakarta. (M452Q)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 25-11-2015 Jam: 14:03:38 | dilihat: 1146 kali