BERBURU 1000 BUDAYA DI MERCUSUAR NEGERI FIR’AUN!

Kairo (29/10). Pada minggu pertama peserta ARFI Mesir di-godok dengan berbagai pengetahuan/pemikiran Islam Mesir, Indonesia, dan dunia. Agenda seminar inipun dilakukan dengan para expert dari Universitas-universitas ternama di Kairo, Mesir. Namun, selain kegiatan akademik ini, kami juga menyempatkan “berbubu” wawasan di luar kampus, dengan melihat dan mengamati budaya yang ada di Mesir.

Pada kesempatan tertentu, kami berangkat menuju perpustakaan terbesar di dunia, Bibliotheca Alexandrina Egypt. Perpustakaan yang dibangun oleh +3000 pekerja dan +50 Insinyur itu tergolong sangat megah. Peserta dibuat takjub, karena desain bangunan utamanya bulat dan beratap miring. Tingkatnya tidak keatas melainkan ke bawah tanah, 5 lantai kedalam. Selain tu, terdapat fasilitas lengkap; museum, 500 unit komputer siap membantu pelacakan buku, ruang baca yang menampung 1700 orang, conference room, kids corner, kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis, serta ruang pustaka Braile Taha Husein dapat dinikmati oleh Pemustaka. Tidak hanya itu, ternyata di dalam perpustakaan Iskandariah juga terdapat Museum Manuskrip Kuno, museum Antiquities, Museum Naskah, Museum Sadat, dan Museum Sejarah Sains. Para peserta ARFI memanfaatkan dengan baik saat kunjungan untuk menambah khazanah penelitian.

Selain kunjungan itu, peserta juga melengkapi daftar referensi penelitian dengan kunjungan ke berbagai toko-toko buku di kota Mesir seperti; Toko buku Dar Al Fikr, Dar As Salam, Madbuli, Dar As Syuruq, dan Dar Al- Ma’arif.

Peserta ARFI juga mengunjungi khazanah kebudayaan Mesir yang sangat luar biasa, yaitu Pyramid, Firaun, dan temple. Seolah tak lengkap rasanya, jika berkunjung ke Mesir tapi belum mampir ke kampung Fir’aun dan Pyramid. Tepatnya (25/10) pukul 22.00-14.30 waktu Mesir, peserta ARFI mendapatkan giliran mengunjungi kota LUXOR lewat jalur darat (bus) dan laut (Nile Cruise). Perjalanan membutuhkan waktu 16-17 Jam dari cairo +1000 Km).

Hari berikutnya, Rombongan sampai di kawasan di kawasan Aswan/perbatasan Sudan. Di Sanalah terdapat Bendungan raksasa Aswan yang dibangun dengan bebatuan sebanyak 17 kali Piramida Giza itu menampung air dalam jumlah yang sangat besar. Aswan salah satu kota tujuan wisata yang memiliki panorama alam sangat indah. Salah satu peninggalan Mesir Kuno di Aswan yang paling terkenal adalah Kuil Abu Simbel yang dibangun oleh Ramses II, tingginya 33 meter, lebar 38 meter dan dijaga oleh empat patung raksasa Ramses II dengan ketinggian masin-masing 20 meter. Seni arsitektur bernilai tinggi dan menakjubkan, dapat temukan di kuil ini. Didalamnya juga ada sebuah ruangan bernama Qaddsul Aqdas (tempat tersuci), berisikan patung-patung Ramses. Yang menakjubkan dari ruangan ini, sinar matahari tidak pernah masuk ruangan sepanjang tahun kecuali hanya dua hari, yaitu setiap tanggal 21 Februari (hari kelahiran Ramses) dan 22 Oktober (Hari penobatan Ramses sebagai raja Mesir). Menapakkan kaki di Mesir, hanya decak kagum yang bisa terungkap, keindahannya tidak saja habis pada peninggalan sejarah dan tempat-tempat suci.

Bahkan kapal laut dan hotel yang di atas sungai Nil- telah siap menjamu peserta ARFI dan juga para pelancong Cina, Eropa, dan turis-turis manca Negara lainnya. Kapal didesain sangat baik sehingga begitu menginjakkan kaki di badan kapal, sudah dirasakan kenyamanannya. Lantai yang dialasi dengan permadani warna merah pekat, sangat sepadan dengan dinding kapal yang berwarna blue sky. Perjalanan melelahkan, tapi belum terlihat rasa duka yang mengecewakan dari peserta ARFI. Selama waktu peserta ARFI tinggal di atas Nile Cruise (di atas sungi Nil). Perjalanan mengarungi sungai Nil dimulai dengan menyenangkan, para peserta dipandu oleh “Aladin/Mr. A’la (Pemandu Ahli) menyusuri kota Mesir kuno dan situs bersejarah; seperti, Ramsea II, Luxor Temple, Edfu Temle, Karnak Temple, Luxor Kom Ombo Temple. Tiga hari di Luxor serasa telah banyak membuka wawasan tentang kebudayaan Mesir kuno dan hubungannya dengan para Nabi. Semoga Bermanfaat. [Masrur Huda]