BERI’TIBAR DARI IRPA, SEBUAH LEMBAGA KEAGAMAAN DI AUSTRIA




Austria (30/10). Akhir minggu ketiga program Arfi di Wienna adalah mengunjungi IRPA (Academiy of Islamic Religious Pedagogics) bersama Tamara Al-Hamid, Asistent Prof. Luhlker yang juga sedang menempuh pendidikan Islamic Studies di Wien University.

Para calon Doktor dan peserta Arfi angkatan 2015 meninggalkan kampus setelah mengikuti program sebelumnya (Lecure on South Arabia), dan melanjutkan ekplorasi intelektual ke IRPA. Jaraknya lumayan jauh, sekitar satu dari kampus Wien University via Kereta Api. Tibanya di lokasi, kami disambut meriah dan penuh simpati oleh para guru dan Pimpinan IRPA. Lembaga pendidikan Islam ini sangat fokus dan penduli dengan pendidikan Islam secara makro di Austia - Wienna. IRPA sebagai benteng lokomotif Islam di Wienna, menjadi mercusuar di Austria.

Dalam dialog dan wawacara kami dengan sejumlah guru dan pimpinan IRPA menjelaskan, bahwa sistem kurikulum yang mereka terapkan sangat canggih dan modern. Di samping membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan agama yang sangat variatif, juga mempersiapkan mereka dengan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi modern. Mereka menjelaskan tantangan umat Islam di Europa tidak sederhana. Islam yang sering diidentikkan dengan teroris. Apalagi adanya gerakan Phopia di Masyarakat Europa, menambah PR dunia umat Islam.

Maka, komintmen guru-guru dan pengurus IRPA adalah bagaimana mereka membekali peserta didik, tidak hanya paham agama secara kaku, tetapi memahami gejala sosial di masyarakat dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Dalam memahami fiqh misalnya, kurikulum mereka, tidak saja berbasiskan satu mazhab tertentu, tetapi mengintegrasikan perbedaan fiqh versi Sunni dan Siyah. Demikian halnya, dalam pelajaran theologi, tidak saja bersandar para theologi Ahlu Sunnah wal jama’ah, murjiah, khawarij, tetapi sudah melampuai (beyone) theologi mu’tazilah yang rasional.

Ditunjang dengan fasilitas yang mamadai, juga referensi dan bahan bacaan yang sangat representatif bagi peserta didik yang serius belajar di lembagai ini. Tidak hanya itu, lembaga IRPA ini mempunyai pusat kajian penelitian, baik dengan sekala nasional di Europa, tidak telah melakukan ekpansi ke luar Europa.

Satu point penting dari dialog dan wawancara kami dengan para guru dan pengurus IRPA bahwa, mereka sudah melakukan kerja sama dengan dua Universita Islam di Indonesia, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Sunnan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. (Munawir Haris)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 30-10-2015 Jam: 18:48:20 | dilihat: 770 kali