DISKUSI TERAKHIR BERSAMA REKTOR AL- AKHAWAYN




Maroko (14/12). Alhamdulillah, selesai juga tugas mulia ini, mengibarkan peradaban Islam Nusantara di belahan Afrika Utara, 14 kilometer saja dari benua Eropa hanya terpisah oleh selat Gibraltar. Tidak terasa dua bulan sejak keberangkatan 9 Oktober lalu kami berada di Maroko, sebuah rihlah peradaban dunia Islam yang menakjubkan. Rabu besok harus terbang kembali ke tanah air, sengaja saya sempatkan untuk menulis kota Ifrane, salah satu mutiara tersembunyi saat ini semoga memberi manfaat bagi pecinta ilmu pengetahuan.

Kota Ifrane namanya, tahun 2013 tercatat sebagai kota terbersih kedua di dunia. Kota ini dikenal karena wisata saljunya, biasanya setiap pertengahan bulan Desember sudah mulai bersalju. Sayang, ketika tim POSFI datang hari kamis lalu salju masih belum turun, informasinya musim dingin saat ini molor.

Di kota Ifrane terdapat perguruan tinggi unggulan, bernama Universitas al- Akhawayn (dua bersaudara), kampus prestisius yang didirikan oleh Raja Fahd Saudi Arabiyah dan Raja Hasan Sani Maroko tahun 1995. Area kampusnya sangat luas, bersih, rapi, bangunannya megah bernuansa Eropa, perpustakaanya besar dengan referensi yang lengkap. Kurikulumnya berorientasi ke Amerika, bahasa pengantarnya berbahasa Inggris, Arab dan Perancis. Kampus ini beralamat di al- Akhawayn University in Ifrane Hassan II Avenue, 53000 Ifrane Morocco. Web: www.aui.ma/arabic, email: arabic@aui.ma. Telp: (+212) 535862012. Fax: (+212) 535862977.

Tim Posfi disambut jamuan makan siang bersama bapak Dekan Fakultas Humaniora dan pihak dekanat, dilanjut keliling kampus. Penyambutan sangat luar biasa, tidak disangka sebelumnya karena diluar agenda. Kemudian tim POSFI diajak bertemu Rektor Universitas al- Akhawayn di ruang kerjanya, diskusi tentang banyak hal mulai sejarah berdirinya kampus al- Akhawayn, pengelolahan manajemen, sistem perkuliahan dan strategi pembelajarannya. Universitas al- Akhawayn dikelola dengan sistem modern dengan teknologi canggih, sehingga untuk masuk ke kampus ini mahasiswa harus membayar 120 ribu dirham (150 juta) pertahun. Dalam kesempatan emas ini, tim bercerita tentang kegiatan dan tujuan kegiatan POSFI, peradaban Islam di Indonesia, pendidikan formal dan non formal. Dalam diskusi ini, Rektor sangat apresiatif atas kegiatan POSFI Kemenag RI dan menawarkan kerjasama dibidang penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa antara Universitas al- Akhawayn dengan Universitas yang ada di Indonesia. Semoga kedepan kerjasama ini bisa terwujud.

Akhirnya, dalam tulisan ini, kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menambah wawasan sekaligus memperkenalkan Islam di negara lain, program ini sangat bermanfaat sekali. Sampai ketemu di program selanjutnya.

Selamat Tinggal Maroko, semoga kau tetap mengepakkan sayapmu agar Islam semakin gemilang, rihlah mumti’ah wa qoyyimah. (Syaiful Mustofa).

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 14-12-2015 Jam: 09:23:11 | dilihat: 1062 kali