DUA JAM BERSAMA BAPAK MENTERI AGAMA MAROKO




Maroko/DIktis. Hari Jum’at 14 Nopember 2015 tim POSFI Maroko bersama bapak Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Republik Islam Mouritania bertemu langsung dengan bapak Menteri Wakaf dan Urusan Islam Maroko (وزير الأوقاف والشؤون الإسلامية المملكة المغربية) di ruang kerjanya. Pertemuan ini atas undangan beliau, berlangsung dua jam antara pukul 11.00 sd 13.30 waktu setempat dengan berhenti sholat jum’at sekitar 30 menit, setelah itu dilanjutkan dengan jamuan makan siang.

Kementerian Wakaf dan Urusan Islam ini jika di Indonesia sama dengan Kementerian Agama, urusan dan bidang garap juga hampir sama. Pertemuan bermula dari bincang ringan bapak Duta Besar RI ketika bertemu bapak Menteri dalam sebuah acara di istana Raja Mohammad VI, bapak Duta Besar RI memberitahukan tantang kedatangan dan keberadaan tim POSFI Kementerian Agama RI di Maroko selama dua bulan, di akhir perbincangan bapak Menteri berkeinginan untuk bertemu dengan tim POSFI Kementerian Agama RI.

Dalam pertemuan itu, bapak Menteri bercerita panjang lebar tentang kedatangan KH Sa’id Agil Siroj ketua PBNU atas undangan Raja Muhammad VI tahun 2010 sebagai narasumber dalam acara tahunan pengajian "Durus Hassaniyyah". Bapak menteri meminta kepada bapak Duta Besar RI mencarikan sosok seperti KH Sa’id Agil Siraj untuk dijadikan narasumber dalam kajian berikutnya, seorang tokoh agama yang fasih berbahasa Arab, berwawasan luas dan moderat.

Sejak Maroko merdeka, ulama’ Indonesia pertama yang diundang Raja untuk menjadi narasumber dalam "Durus Hassaniyyah" hanya KH Sa’id Agil Siraj, barangkali disebabkan kurangnya informasi dan komunikasi tentang ulama’ Indonesia sehingga kyai-kyai besar Indonesia belum terdengar di sini. Topik ceramah kang Sa’id "Menjaga Keberadaan Agama Dalam Negara Demokrasi" beliau menjelaskan tentang Islam Indonesia yang toleran moderat dan seimbang, demokrasi di Indonesia, sejarah hubungan batin Indonesia Maroko sejak kehadiran Maulana Maghriby dalam penyebaran Islam, dan kunjungan Presiden RI Ir. Soekarno ke Raja Mohammad V di Maroko tahun 1956. Dalam sejarah Maroko tercatat presiden pertama kali yang datang ke Maroko untuk mendukung kemerdekaannya dari penjajah Perancis adalah Presiden RI Ir. Soekarno, sehingga nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah jalan di jantung kota Rabat.

Setelah mendengar ceramah KH Sa’id Agil Siraj, Raja Mohammad VI memberi bantuan beasiswa studi bagi generasi muda Indonesia yang berkeinginan melanjutkan studi ke Maroko. Jadi, untuk melanjutkan studi ke Maroko ada dua jalur, pertama melalui kementerian Agama RI yang memang sudah jauh sebelumnya mengadakan hubungan kerjasama antar negara dan melalui jalur PBNU. (selengkapnya lihat ’ceramah kang Said’ di youtobe).

Pembicaraan selanjutnya, tim POSFI melalui Bapak Duta Besar RI mengusulkan tentang kemungkinan dibukanya jalur kuota pengiriman ke Maroko untuk pengkaderan ulama’. Di Maroko sejak tahun lalu di buka program "معهد محمد السادس لتكوين الأئمة المرشدين والمرشدات" semacam lembaga khusus untuk pengkaderan Ulama’. Pada dasarnya bapak Menteri tidak keberatan atas permintaan tersebut jika ada permohonan khusus dari kementerian Agama RI, ada kerjasama antar kementerian. Lebih menggembirakan lagi, bapak Menteri akan memberi kuota 50 orang kader Indonesia setiap tahunnya dan akan mempermudah syarat masuknya. Syarat masuk ke lembaga itu harus hafal al-Qur’an 30 Juz dan bahasa Arab lancar, untuk mahasiswa Indonesia cukup separonya saja. Fasilitasnya; asrama lengkap dengan perabotnya, makan, dan beasiswa 2000 DH (dirham) per bulan. Peserta program pembibitan Ulama’ di Maroko ini terdiri dari beberapa negara, diantaranya kader dari Maroko sendiri, Perancis, Binin, Sinegal, Mouritania dan Kenya.

Pembicaraan terakhir, bapak Menteri sangat apresiatif terhadap kegiatan POSFI Kementerian Agama RI ini karena akan semakin mempererat hubungan bilateral antar kedua negara, memperkaya khazanah kelimuan dan akan mengembangkan peradaban Islam di dunia. Terima kasih bapak Menteri atas apresiasinya semoga kegiatan ini semakin bermanfaat kedepannya. (Syaiful Mustofa).

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 16-11-2015 Jam: 10:11:09 | dilihat: 1202 kali