Ibnu Sina Academy India Menyambut Delegasi Diktis




India (Diktis - 20/10), Antusiasme akademisi India menyambut kedatangan delegasi peserta Short Course Community Outreach (SCCO) yang difasilitiasi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendis di India begitu tinggi. Mereka menyampaikan penghargaan dan ungkapan terimakasih menjadikan India sebagai salah satu negara pengembangan model pengabdian masyarakat “Kami sangat berbesar hati dengan kunjungan ini. Ini menjadi suatu kehormatan besar dengan harapan mampu memperkuat kerjasama antara Indonesia dan India dalam hal pengembangan pengabdian kepada masyarakat dan pelbagai ilmu lainnya baik itu seni, budaya, sejarah dan kesehatan khususnya dalam hal llmu Pengobatan” ungkap Syed Ziaur Rahman, PhD, Associate Professor Departemen Of Pharmacology Ibnu Sina Academy, India.

Professor dibidang pengobatan pada Ibnu Sina Academy India ini lebih lanjut mengatakan bahwa Ibnu Sina Academy kaya dengan koleksi seni, budaya, sejarah peradaban dan sejarah konstribusi Islam pada sains dan teknologi, termasuk kaya akan koleksi manuskrip. “Ada lebih dari 600 manuskript pengobatan Yunani di museum Ibnu Sina yang senantiasa terpelihara originalitasnya. Kami berusaha keras menjaga koleksi tentang sejarah pengobatan baik itu manuskrip maupun artefak dari era Moghul antara 1857-1947 Masehi yaitu sebelum India Merdeka” tegas Syed Ziaur.

Sementara itu, Dr. Mansoor dari Prospur sebagai mediator pelaksanaan SCCO di India menyampaikan harapan agar delegasi dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam lebih banyak lagi berkunjung ke India untuk melakukan Short Course dalam pengembangan keilmuan.“Agar program ini diadakan lebih luas dengan peserta yang lebih banyak untuk mendalami lebih jauh budaya India, bagaimana sejarah Kesultanan, ilmu pengobatan dan tentang lingkungan hidup,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Mamat S Burhanuddin, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, mengungkapkan bahwa program ini diadakan di India karena adanya kesamaan budaya dengan Indonesia yang sedang meningkatkan kualitas kehidupan dan Pendidikan. “Program SCCO ini dilaksanakan di India karena kedua negara sedang mengembangkan metodologi dan theori yang relevan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat berdasarkan komunitas di negara lingkup asia. Misalnya, peningkatan fasilitas dan pendekatan pembelajaran untuk perubahan komunitas, mobilisasi asset untuk pengembangan komunitas dan pendampingan”, tambah Mamat lebih lanjut.

“Kami mengharapkan peserta mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran dari pertemuan di kelas dan melihat langsung suasana kehidupan masyarakat di India untuk kemudian dijadikan bahan perbandingan dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat saat kembali ke Indonesia”, harap Kasubdit yang menangani program short course SCCO ini.

Sejalan dengan itu, Aan Danial Mukhlis, Kasie Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai “Korlap” pelaksanaan SCCO di India menyampaikan bahwa program yang diikuti oleh dosen dari pelbagai perguruan tinggi keagamaan Islam di Indonesia dari berbagai latar belakang keilmuan ini akan menyisir empat wilayah di India. “Kami memulai dari Aligarh kemudian bergerak ke New Delhi, selanjutnya akan ke Dehradun dan akan mengakhiri program di Srinagar” ungkap Aan. Menurut Aan, semua aktifitas pengabdian ditujukan untuk memperdalam dan mengkaji metode bagaimana memperkuat kualitas kehidupan komunitas lokal dan melihat secara nyata problem masyarakat di India. (zulkivli)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 21-10-2015 Jam: 15:27:01 | dilihat: 839 kali