INDONESIA BUTUH PTKI




Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA mengemukakan bahwa Indonesia masih membutuhkan pendirian perguruan tinggi Islam baru di berbagai propinsi. Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen dalam lawatan sehari ke Kota Tarakan Kalimantan Utara, Jumat (15/4). Dalam kesempatan itu Kamaruddin didaulat sebagai narasumber Seminar Nasional berjudul "Pentingnya Pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Kalimantan Utara". Hadir dalam Seminar tersebut Sekda Propinsi Kaltara, Drs. Badrun MSi dan Walikota Tarakan, Ir. Sopyan Raga, M.Si.

Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu menyebutkan Angka Partisipasi Kasar (APK) nasional pendidikan tinggi Indonesia sampai saat ini baru mencapai 32%. Sementara tetangga kita Thailand telah memenuhi 40%, Malaysia 38%, dan Philipina 35%. "Dengan jumlah perguruan tinggi kita 3.000 lebih, dan perguruan tinggi Islam berjumlah 638 seharusnya menaikkan APK. Namun kenyataannya nilai APK nasional kita lebih rendah dibandingkan negara tetangga", ungkap Kamaruddin. Karena itu pendirian perguruan tinggi masih tetap dibutuhkan.

Menyinggung keinginan Pemda Tarakan mendirikan perguruan tinggi Islam negeri (PTKIN) seperti disampaikan Walikota, Sopyan Raga, Dirjen merespon positif dan membuka peluang lebar bagi Pemda membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam. "Saya sudah mendengar pernyataan komitmen Walikota Tarakan untuk mendirikan PTKIN di wilayahnya saat presentasi di kantor Kemenag beberapa bulan lalu. Sementara Kemenag berkepentingan menambah akses masyarakat ke perguruan tinggi Islam dengan mendirikan PTKIN baru di semua propinsi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat tapi juga daerah", jelas Kamaruddin saat merespon sambutan Walikota Tarakan.

Dalam keterangannya Badrun Raga menyampaikan sudah menyiapkan lahan untuk calon didirikannya IAIN seluas 11,5 ha dan bisa ditambah sampai 30 ha. "Tahun ini land clearing segera dilaksanakan di lokasi calon IAIN. Tahun 2017 kita pastikan lahan siap dibangun. Kami serius mempersiapkan pendirian perguruan tinggi Islam ini karena dalam Rencana Menengah Daerah (RPJMD) Tarakan didorong sebagai kota perdangangan dan industri yang didukung sumberdaya yang sehat, iman dan takwa, cerdas, berpendapatan", paparnya.

Dalam kesempatan lawatan itu Dirjen Pendidikan Islam bersama rombongam dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang diwakili Dr. Mastuki HS (Kasubdit Kelembagaan) dan Dr. Imam Syafei (Kasubdit Ketenagaan) juga meninjau lokasi untuk pendirian IAIN. Rombongan diiringi pejabat Pemda, Asisten I, Asisten II, Ketua MUI Tarakan, dan panitia pendirian IAIN. Dalam kesempatan itu Dirjen ’menantang’ Pemda. "Kalo Walikota menyiapkn lahan, Kemenag akan membangun gedungnya. Kalo Pemda menyiapkan lebih dari itu, Kemenag pastinya harus mengimbanginya. Karena soal pendidikan Islam ini tanggung jawab bersama", ungkapnya.(m452q)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 16-04-2016 Jam: 17:34:25 | dilihat: 1457 kali