KOTA FES; MUTIARA PERADABAN ISLAM KUNO YANG HILANG (1)




Maroko (11/12/15). Sejak keberangkatan tanggal 9 Oktober lalu, tidak terasa sudah 50 hari tim POSFI Kementerian Agama RI berada di bumi Maroko. Sebuah negeri berjuluk "seribu benteng" yang memiliki seribu pesona di belahan Afrika Utara, sepanjang mata mamandang terlihat benteng berwarna orange dengan ketinggian sekitar 10 meter dan ketebalan 3 meter nampak berdiri gagah perkasa seakan tidak lapuk oleh zaman. Benteng itu sudah berumur 10 abad, dibangun sejak dinasti Idrisiyyah, Qarawiyyun, Muwahhidun, Murabithun sampai dinasti Alawiyyin (Raja Mohammad VI penguasa sekarang) mengelilingi kota-kota yang ada di Maroko mulai kota Rabat, kota Murakusy (bahasa Perancis Marakech), kota Qunaitharah (bahasa Perancis Kenitra), kota Thonjah (bahasa Perancis Tanger) dan kota Fes.

Jarak kota Fes dengan Rabat 200 KM, sekitar 4 jam perjalanan darat. Kota Fes merupakan warisan dinasti Idrisiyyah (788 - 974 M), secara geografis kota Fes berada di Maroko bagian utara. Fes merupakan ibukota pertama dan pusat kerajaan Islam yang didirikan oleh Idris bin Abdillah, keturuanan Nabi Muhammad yang lari ke Maroko untuk menghindari penganiayaan bani Abbasiyah.

Agenda utama tim POSFI memberi kuliah peradaban tentang wawasan Islam Nusantara dan pengayaan pengetahuan di beberapa universitas terkemuka di Maroko. Dalam rangkaian perjalanan selanjutnya, tim juga cukup serius menggali sejarah napak tilas peradaban Islam emas yang tersebar di berbagai kota di Maroko dalam bingkai studi budaya, studi tokoh dan studi peradaban. (Syaiful Mustofa)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 11-12-2015 Jam: 10:02:52 | dilihat: 1492 kali