KOTA FES; MUTIARA PERADABAN ISLAM KUNO YANG HILANG (4)




Maroko (11/12/15). Dari masjid ini tim POSFI bergerak ke perpustakaan al- Qorowain, salah satu tempat paling favorit yang menjadi agenda kunjungan. Namun, tim POSFI tidak bisa memasuki perpustakaan karena sedang direnovasi. Akhirnya kami memandang perpustakaan al- Qorowain dari luar, sebuah bangunan yang dibuat setinggi 6 meter dengan lobang angin di atas telah memberi kesan sebuah perpustakaan sangat tua dan terlengkap di zamannya.

Dalam catatan sejarah, Paus Sylvester II (1003 M) pemimpin tertinggi umat Katolik sebelum dia menjadi Paus menimba ilmu di Universitas al- Qorowain dan menghabiskan waktunya di perpustakaan al- Qorowain, ilmuwan Belgia Nichola Louvain (1540 M), Jhoannes Leo Africanus sejarawan Muslim, Gus Dur sempat lama menjadi penghuni perpustakaan al- Qorowain, "ketika masih muda, saya pernah tinggal lama di perpustakaan al- Qorowain. Saya baca karya-karya ulama’ sana, sampai saya menemukan kitab adab karya Ibnu Rusyd dari buku itulah saya menemukan pencerahan. Waktu itu saya menangis sesenggukan, sampai seluruh petugas perpustakaan bingung melihat saya. Kalau saja saya tidak baca buku itu mungkin sekarang saya sudah menjadi teroris" cerita Gus Dus kepada P. Tosari Wijaya Dubes RI Maroko ketika itu.

Selain pusat peradaban Islam, di kota Fes juga terdapat pusat industri dan perdagangan yang sangat maju sampai sekarang, yaitu industri kulit, keramik, kayu, kuningan dan perak. Letaknya di Bab Boujeloud (pintu biru) di wilayah kota tua Fes Medina. Di wilayah ini ada pasar terbesar se Maroko yang membuat dan menjual kerajinan seperti di atas dengan harga sangat murah. Saya sempat membeli dua jaket kulit (laki-laki dan perempuan) kualitas terbaik (top quality) hanya dengan harga 1300 DH (dirham) setara dengan Rp. 1,5 juta. Jika membeli di Indonesia harganya bisa dua kali lipat. Allahu a’lam. (Syaiful Mustofa)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 11-12-2015 Jam: 10:06:07 | dilihat: 1176 kali