Menteri Agama Membuka Lokakarya Nasional Secara Resmi




Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui Subdit Kelembagaan dan Kerjasama bekerjasama dengan project Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE) mengadakan lokakarya nasional pada Selasa, 17 November 2015. Lokakarya yang diadakan di hotel Redtop Pecenongan ini bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mendorong Terwujudnya Tata Kelola Demokratis Melalui Kemitraan Antara Universitas dengan Para Pemangku Kepentingan”.

Lokakarya dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, yang sekaligus keynote speaker "Kebijakan Kementerian Agama RI di Bidang Kemitraan Perguruan Tinggi Agama Islam Dengan Masyarakat". Hadir juga dalam acara pembukaan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Rektor UIN Alauddin Makasar Musafir Pababban, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abdul A’la, Direktur Kerjasama Internasional Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Sharon Amstrong, Sekretaris Pengembangan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Melisa Cardinat, dan Ketua Tim SILE Kanada (SILE Project) Lina Kalfayan.

Menag mengapresiasi kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh pemerintah Kanada. Menurutnya keberadaan Perguruan Tinggi tidak dapat dilepaskan dari masyarakat. Dengan adanya PMA nomor 55 tahun 2014 mengenai pengabdian kepada masyarakat di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, menjadikan Dharma Pengabdian dalam paradigma kemitraan mendapat tempat sejajar dengan pendidikan dan penelitian. Ketiganya tidak boleh dipisahkan, tetapi harus diintegrasikan. Oleh karena itu menurut Lukman, patut dihargai adanya upaya untuk mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dalam paradigma baru, yaitu kemitraan yang lebih terbuka, setara, demokratis, dan menyejahterekan.

Selanjutnya Menag menyampaikan bahwa dalam rangka membangun manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya, Kementerian Agama telah memberikan kesempatan kepada Perguruan Tinggi, khususnya dosen dan mahasiswa untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk bidang kemasyarakatan. Peraturan perundangan memberi kemungkinan bagi sebuah Perguruan Tinggi untuk mengembangkan model-model kemitraan secara lebih luas.

Pada akhirnya, Menag menyampaikan terima kasih kepada project SILE dan pemerintah Kanada yang telah bekerjasama secara produktif dengan Kementerian Agama, dan dua Perguruan Tinggi mitra yakni UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mengembangkan model-model baru kemitraan dan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru. Beliau juga berpesan agar pengabdian kepada masyarakat yang kini diperkenalkan dengan istilah Kemitraan Universitas-Masyarakat ini betul-betul dijadikan bagian penting yang tidak terpisahkan dari Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana amanat Undang-Undang, dan hendaknya Perguruan Tinggi dapat bekerja lebih keras lagi guna mewujudkan kebijakan yang telah di dukung oleh pemerintah dalam upaya pengembangan model-model baru pengabdian, sehingga kehadiran Perguruan Tinggi Keagamaan khususnya, betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak, sehingga model baru kemitraan yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan akan menjadi ciri pembeda atau distingsi bahwa kita ada karena masyarakat dan untuk masyarakat. [pye]

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 18-11-2015 Jam: 11:51:01 | dilihat: 847 kali