Penguatan Metodologi Penelitian Awali Seminar Penelitian Diktis




Bogor (Diktis) – Setelah mengumumkan nama-nama nominator penerima bantuan penelitian, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk pertamakalinya melaksanakan seminar proposal bantuan penelitian kluster penelitian Madya.

Dalam konteks kebijakan, program peningkatan mutu penelitian merupakan salah satu program untuk mendukung kegiatan pokok program pembangunan pendidikan Islam yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. “Implementasi program peningkatan mutu penelitian sejalan dengan visi dan misi pemerintahan Indonesia yang saat ini tengah mempromosikan gerakan revolusi mental. Dalam konteks perguruan tinggi Islam, program bantuan penelitian untuk menumbuhkan para civitas akademika berkarakter riset dan menonjolkan wawasan ilmu pengetahuan”, demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Prof. Dr. M Isom Yusqi, pada acara Seminar Proposal Bantuan Penelitian di Bogor (25/05.)

Dikatakan Isom, seminar penelitian menjadi salah satu langkah untuk menumbuhkan tradisi riset. Yang harus dikedepankan oleh para dosen adalah dorongan kuat untuk melakukan penelitian. “ Karena itu, penguatan metodologi penelitian dan segala hal yang diperlukan dalam tradisi riset harus selalu ditingkatkan”, tambah Sesditjen.

Sementara Kasubdit Penelitian, Dr. Mamat S Burhanuddin menyampaikan bahwa dalam rangkaian proses pemberian bantuan, Subdit Penelitian melakukan tiga tahap. Diawali dari proses seleksi administrasi, seleksi akademik proposal, lalu seminar proposal. “Bantuan penelitian yang diberikan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam merupakan wujud komitmen untuk memberikan akses yang luas bagi dosen dalam rangka peningkatan kapasitas diranah akademik”, demikian ungkap Mamat.

Karena itu, lanjut Mamat, diperlukan proses yang cukup panjang untuk menentukan penerima bantuan. Hal ini dilakukan untuk mengedepankan profesionalitas dalam proses seleksi. “Penyelenggaraan seminar untuk menjaring proposal terbaik, baik dari aspek akademik maupun kewajaran pembiayaan. Selain itu, untuk menumbuhkan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalitas”, terang Mamat.

Dalam kegiatan seminar proposal yang pertamakali pada tahun anggaran 2016 ini, ada formulasi penambahan wawasan tentang metodologi penelitian yang dikemas dalam short course selama empat jam. Sebelum seminar dilaksanakan, peserta diberikan penguatan tentang metodologi penelitian, penggunaan teori, relevansi seta kemutaakhiran isu. Hal ini dilakukan sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para dosen dalam melakukan penelitian, baik penelitian pustaka ataupun lapangan.

Menurut Kasie Penelitian, Anis Masykhur, penguatan metodologi penelitian ini akan terus dilaksanakan setiap kali seminar dari semua kluster penelitian yang ada, terutama untuk peneliti pemula dan madya. “Setelah melakukan seleksi akademik proposal, kami melihat kelemahan para dosen terkait penguasaan metodologi penelitian. Banyak gagasan yang menarik namun tidak dijabarkan dengan baik. Kelemahan itu rupanya bertumpu pada penggunaan metodologi dan kerangka toeri”, jelas Anis dihadapan nominator penelitian kluster madya.

Pada seminar penelitian kluster madya, short course metodologi penelitian disampaikan oleh guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Masdar Hilmy, Ph. D. Masdar selama ini terlibat menjadi tim reviewer proposal penelitian Direktorat Pendidikan Tinggi Islam. Dalam paparannya, Masdar menyampaikan bahwa ada keterputusan teori dengan keilmuan yang digunakan oleh para dosen dalam menyusun proposal penelitian. “Masih banyak proposal yang disusun tanpa arah. Gagasan dan kerangka teori yang disampaikan juga tidak jelas sehingga hal ini menghilangkan nilai-nilai ilmiah dalam riset”, ungkap Masdar.

“Kita harus mengakui bahwa para dosen di lingkungan perguruan tinggi Islam masih lemah dalam menyusun paradigma penelitian yang baik”, tutup wakil direktur pascasarjana UIN Sunan Ampel itu. (wild)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 26-05-2016 Jam: 17:52:23 | dilihat: 1152 kali