Student Mobility Program: Program yang Ditunggu-tunggu Mahasiswa




Surabaya (24/11/2015). Sebanyak 58 mahasiswa mengikuti interview Student Mobility Program di UIN Sunan Ampel Surabaya. Mereka berasal dari PTKIN dan PTKIS di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Interview dilaksanakan sebagai tahap lanjut dari seleksi berkas dan esai. Wawancara tersebut diselenggarakan secara serentak di 6 kota yang berbeda di seluruh Indonesia pada Selasa, 24 November 2015.

Cipta, Lalu Hendri, dan Khandra, peserta yang berasal dari IAIN Mataram mengatakan dengan kompak bahwa Student Mobility Program adalah program yang sangat luar biasa. “Kami mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulis”, tutur mereka. “Keberangkatan kami dari Mataram ke Surabaya dibiayai oleh kampus”, tandas Khandra. “Ini bukti bahwa kampus kami bangga mengirim kami sebagai perwakilan untuk mengikuti interview”, tukas Cipta. Sementara Dzia, salah seorang peserta dari UIN Maulana Malik Ibrahim, mengatakan “Student Mobility Program adalah program yang kami tunggu-tunggu selaku mahasiswa. Semoga ke depan makin banyak kesempatan seperti ini untuk mahasiswa”.

Ditemui usai mewawancarai peserta, salah satu penguji, Nabiela Naily, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, menyatakan jika Student Mobility Program adalah program yang bagus karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa PTKI untuk dapat terekspose ke dunia internasional. Selain itu, mahasiswa dapat mempelajari budaya yang berbeda termasuk aspek lain dari negara lain yang dapat menjadi pembelajaran bagi mereka. “Tema program ini yaitu manajemen dan leadership dapat mendukung mahasiswa agar memiliki kompetensi non akademik sehingga mereka dapat memaksimalkan peran mereka di masa yang akan datang”, tutur Nabiela.

Kemal Riza yang juga bertindak selaku penguji menyampaikan harapan agar program seperti Student Mobility Program perlu diperbanyak karena peminatnya tinggi. “Banyak mahasiswa yang berbakat dan memiliki kemampuan yang dapat diekspose ke dunia internasional sehingga perlu lebih banyak diwadahi oleh Kementerian Agama”, ujar Kemal. (KML)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 24-11-2015 Jam: 18:12:26 | dilihat: 2320 kali