UIN Saizu Purwokerto Terakreditasi Unggul dari BAN-PT



(Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor KH Saifuddin Zuhri (Saizu) di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah)

Purwokerto -- Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor KH Saifuddin Zuhri (Saizu) yang berada di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meraih predikat akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Rektor UIN Saizu Purwokerto Prof Ridwan mengatakan, akreditasi Unggul itu tertuang dalam Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No 349/SK/BAN-PT/Ak/PT/lIl/2024 tertanggal 26 Maret 2024.


"Predikat akreditasi unggul menjadi salah satu parameter tentang kualitas layanan perguruan tinggi. Akreditasi ini merupakan cita-cita besar yang juga membutuhkan energi yang besar untuk meraihnya," kata Prof Ridwan di Purwokerto, Senin (1/4/2024).

Menurutnya, Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) merupakan wujud rekognisi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan BAN-PT bahwa perguruan tinggi memiliki tata kelola yang baik (good university governance) dengan layanan pendidikan yang berkualitas menciptakan lulusan yang kompetitif.


"Capaian UIN Saizu Purwokerto ini merupakan capaian bersejarah sekaligus pengakuan pemerintah bahwa layanan pendidikan UIN Saizu Purwokerto memiliki standar kualitas unggul," ujarnya.

Prestasi ini ujarnya, adalah hasil kerja sama yang sinergis seluruh komponen civitas akademika, tenaga kependidikan, alumni dan stakeholders. Diharapkan pada tahun 2024 ini 4 Prodi di UIN Saizu juga akan meraih akreditasi Unggul.


3 program pokok

Menurut Rektor, ke depan UIN Saizu Purwokerto akan lebih mengembangkan dan menegaskan keunggulannya dengan tiga program pokok meliputi internasionalisi program studi, riset kolaboratif dengan PT luar negeri untuk penguatan, dan kemandirian BLU dan transformasi digital pada semua layanan kampus.


UIN Saizu memiliki lima fakultas yang membawahi 36 prodi menjadi kebanggaan warga masyarakat Banyumas dan sekitarnya. Dari sejumlah itu 15 prodi di antaranya sudah menyandang predikat akreditasi A atau unggul, diharapkan pada tahun 2024 ini 4 prodi akan menyusul meraih predikat akreditasi unggul.


Pengamat pendidikan yang juga Sekretaris Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Niam Syukri mengatakan capaian UIN Saizu itu bagus sekali, setidaknya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi ini.

"Dengan menggenggam predikat akreditasi unggul, UIN Saizu melalui alumninya harus mampu membuktikan keunggulannya di masyarakat," pungkasnya.


Penguatan budaya lokal

Salah satu keunggulan UIN Saizu adalah distingsi penguatan budaya lokal Penginyongan sebagai ciri khas kampus Islam di Purwokerto.


"PTKIN dimandati untuk mengembangkan keilmuan integratif. Ini semua PTKIN melakukan hal yang sama, karena itu harus ada distingsinya. Distingsi atau hal yang spesial dari UIN Saizu yang tidak dimiliki PTKIN lain dalam konteks kajian lokal budaya, local wisdom, yaitu kaitannya dengan Budaya Penginyongan," tutur Prof Moh Roqib, Rektor UIN Saizu periode sebelumnya dalam wawancara dengan Arina.id, Juli 2023.


"PTKIN yang concern terhadap Budaya Penginyongan, Budaya Ngapak yang meliputi sekitar 10 kabupaten kota di Jawa Tengah bagian Barat, itu ya satu-satunya hanya UIN Saizu Purwokerto, sehingga nantinya siapa pun yang ingin mengkaji kaitannya dengan Jawa, yang memiliki aksentuasi pernyataan 'aku'-nya dengan 'enyong' yang kita sebut dengan Penginyongan atau Ngapak itu, maka tidak ada lain kecuali ke UIN Saizu Purwokerto," paparnya.


Tidak hanya pada tataran konseptual, pada praktiknya UIN Saizu pun telah mengembangkan dan menguatkan kajian yang spesifik itu dengan menghadirkan tafsir Al-Qur'an dengan bahasa Banyumas terbitan Kementerian Agama RI tahun 2015.

"Kita sudah punya tafsir Al-Qur'an terjemahan bahasa Banyumasan, yang tentu digarap dengan tetap menggunakan standar keilmuan kajian tafsir. Dan, tafsir dengan gaya lokalitas ini harus diperkenalkan," kata Pengasuh Pesantren Mahasiswa (Pesma) An Najah Purwokerto itu.


Selain Al-Qur’an Banyumasan, ada pula Pojok Penginyongan di perpustakaan UIN Saizu, lalu ada Museum Penginyongan. Kiai Roqib berharap ke depan UIN Saizu juga memiliki Visium Penginyongan. "Jadi bagaimana pengembangan Budaya Penginyongan, Budaya Ngapak ini kira-kira 50 tahun ke depan seperti apa, sehingga terwujud satu kehidupan masyarakat yang sejahtera dan bahagia," harapnya.

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 05-04-2024 Jam: 02:43:02 | dilihat: 276 kali