Wagub Jawa Timur Bangga dengan UIN Sunan Ampel




Surabaya (Diktis, 5/8)- Kebanggaan Wakil Gubernur Jawa Timur disampaikan ketika menutup secara resmi International Conference on University Engagement pada Kamis, (4/8) di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya. Gus Ipul--panggilan akrab Saifullah Yusuf--bangga karena UIN Sunan Ampel menunjukkan kiprahnya di tengah masyarakat, dengan berbagai pendekatan. Ketika ada konflik beraroma keagamaan, UINSA juga terbilang cepat tanggap. “Program sejenis pengabdian kepada masyarakat sebagaiamna yang digalakkan UINSA menjadi model efektif dalam pemberdayaan masyarakat”, demikian disampaikan Wakil Gubernur Jatim. Menurut Gus Ipul, konferensi ini menjadi bukti dari keberhasilan UINSA dalam menerapkan model pemberdayaan masyarakat dalam bentuk-bentuk pengabdian yang dilakukan oleh dosen UIN.

Menurut mantan Menteri Desa Tertinggal ini, UIN Sunan Ampel sudah menunjukkan ciri-ciri Islam yang ideal. Dari segi performance saja, UIN sudah terlihat gagah dengan twin towers-nya serta suasananya yang bersih. “UIN Sunan Ampel telah berhasil dalam usaha membangun sinergi kemitraan Universitas-Masyarakat. Kami cukup bangga dan ini patut dicontoh”, demikian kesan Gus Ipul.

Sementara ditempat yang sama, Anis Masykhur, Kasie Penelitian Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang juga terlibat menjadi pimpinan forum saat itu, bahwa untuk meningkatkan kualitas produk pengabdian lalu layak publish, tulisan harus diperkaya dengan teori yang kokoh. “Model-model pemberdayaan masyarakat seperti yang telah dipresentasikan pada konferensi ini akan lebih baik jika dikemas dengan teori yang baik”, terang Anis.

Kasie Penelitian Diktis ini juga berharap konferensi seperti ini dapat dilanjutkan. “UIN Sunan Ampel patut menjadi contoh sebagai tuan rumah perhelatan konferensi ini. Kami dari Kementerian Agama mengapresiasi atas kesuksesan konferensi ini”, demikian kesan Anis.

Forum ICON UCE merekomendasikan agar konferensi ini dilanjutkan secara berkala sebagai ajang eksplorasi dan publikasi model pengabdian. Selain itu, Kementerian Agama diminta agar membuat wadah semacam jurnal sehingga dapat lebih bermanfaat bagi dosen. Semoga konferensi semacam ini dapat berlanjut di tempat dan waktu yang berbeda. (wild/nis)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 05-08-2016 Jam: 14:41:31 | dilihat: 1585 kali