Direktur DIKTIS Resmi Buka Seleksi Administrasi Calon Penerima Beasiswa IMD Program 5000 Doktor LN




Kemenag (JAKARTA) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam menyelenggarakan seleksi administrasi Calon Penerima Beasiswa Integrated Master to Doctor (IMD) Program 5000 Doktor Luar Negeri. Seleksi tahap administrasi ini berlangsung selama sehari di Hotel Aston Ballevue Radio Dalam Jakarta Selatan pada hari Selasa, 11 Nopember 2020. Pelaksanaan seleksi adminitrasi ini dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam secara daring, Prof. Dr. Suyitno., M.Ag. Kehadiran Suyitno secara online pada kegiatan ini dalam rangka memberikan sambutan dan pengarahan sekaligus membuka acara secara resmi.

Mengawali sambutannya, Direktur DIKTIS menyampaikan bahwa sebagai program unggulan, maka proses rekrutmen beasiswa IMD program 5000 Doktor Luar Negeri harus selektif, ketat dan memperhatikan kualitas. Tujuannya agar calon awardees, sejak dini, sudah mempersiapkan diri dan mental sebelum menjadi mahasiswa Master sekaligus PhD di kampus tujuan masing-masing di luar negeri. Selanjutnya, mantan Warek 3 (tiga) UIN Raden Fatah Palembang ini menyatakan bahwa beberapa isu yang perlu menjadi pertimbangan dalam proses seleksi ini antara lain: Pertama, soal isu moderasi beragama. Isu ini adalah sudah menjadi program dalam RPJMN 2020-2024. Isu moderasi beragama menjadi bagian dalam visi dan misi pendidikan Islam 2020-2024 untuk mewujudkan pendidikan Islam yang inovatif, berdaya saing global, dan menjadi destinasi dunia dalam studi Islam yang rahmatan lil alamiin dan mewujudkan pemahaman dan pengalaman agama Islam moderat. Oleh karena itu, moderasi beragama harus menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam proses seleksi IMD program 5000 Doktor Luar Negeri ini. Kedua, kepastian keberangkatan bagi peserta yang nanti dinyatakan lulus program IMD ini juga harus diperhatikan apalagi di masa pademi. Hal ini penting agar mereka diberikan informasi yang benar sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik.

Sementara itu, manager PMU Program 5000 Doktor Luar Negeri, Yeni Ratna Yuningsih, PhD., melaporkan bahwa beasiswa IMD ini merupakan program inovasi baru dari skema beasiswa 5000 Doktor LN dan diluncurkan pertama kali pada tahun 2019. Program ini diperuntukkan bagi alumni PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) baik negeri maupun swasta yang baru lulus S1 (fresh graduate) dan berencana untuk lanjutkan kuliah master lanjut doktor di kampus luar negeri. IMD merupakan salah satu program inovatif Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama yang dikelola oleh Project Management Unit (PMU) 5000 Doktor Luar Negeri.

“Yang menarik, kandidat penerima beasiswa IMD ini, akan berkesempatan untuk menyelesaikan jenjang studi master lanjut doktor dalam waktu maksimal 4,5 tahun, dengan estimasi 1 tahun master dan 3,5 tahun doktor. Output dari program ini diharapkan adalah untuk mendongkrak jumlah dosen dan peneliti muda di sejumlah kampus di bawah naungan Kementerian Agama RI yang nantinya siap mengabdikan diri dan berkontribusi langsung bagi kemajuan pendidikan tinggi keagamaan Islam. Adapun kampus-kampus yang telah menjadi partner Kementerian Agama untuk program IMD ini adalah: Dundee University, Edinburgh University, SOAS University of London, De Monfort University, dan Queen’s University Belfast UK”, Ucap Yeni.

Kegiatan hari ini, merupakan tahap awal dari proses seleksi calon penerima beasiswa IMD program 5000 doktor luar negeri tahun ini. Artinya bahwa, berkas atau dokumen peserta yang telah mereka kirim melalui online akan diseleksi. “Kami pastikan bahwa proses seleksi tahap 1 ini dilaksanakan dengan transparent dan tanpa intervensi dari pihak manapun, serta hanya mereka yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yang akan masuk sebagai calon peserta seleksi tahap 2,”Dosen Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga melaporkan bahwa jumlah pendaftar beasiswa IMD 5000 Doktor Luar Negeri tahun ini sebanyak 533 orang. Namun demikian setelah dilakukan pengecekan kelengkapan berkas hanya 75 peserta yang memiliki dokumen lengkap dan kemudian diverifikasi keabsahan dan keaslian dokumennya. Untuk meningkatkan kualitas dan transparansi proses seleksi kali ini, Tim PMU 5000 Doktor Luar Negeri juga mengundang perwakilan Inspektorat Jenderal Kemenag RI sebagai peninjau dalam rangka melakukan evaluasi dan pengawasan,” lanjut Yeni, mengakhiri laporannya.

Teknis pelaksanaan seleksi ini dipandu oleh Dr. Yuli Yasin selaku penanggunggungjawab kegiatan dan dihadiri oleh para koordinator PMU 5000 Doktor Luar Negeri yaitu Koordinator Bahasa dan Akademik Amiruddin Kuba, MA; Koordinator Wilayah I yang meliputi Wilayah Australia, Eropa dan Amerika Utara, Didin Nuruddin, PhD dan Salama Agung, PhD; Koordinator wilayah Amerika, Timur Tengah dan Asia, Arif Zamhari, PhD dan Yuli Yasin, PhD serta seluruh Tim PMU Program 5000 Doktor Luar Negeri.

Penulis: Amiruddin Kuba

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 11-11-2020 Jam: 21:56:49 | dilihat: 5203 kali