Drs.Mulyono, M.Si; "Mengusulkan Dosen Ber-NUPTK dan Penyelenggara Kelas Jauh, PDPT-nya di-blok"




Serang (Diktis 15/12). Begitulah yang disampaikan oleh Drs. Mulyono, M.Si, Kepala Bagian Sistem Informasi dan Pelaporan Pada Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud pada saat menyampaikan materi sosialisasi integrasi data PTAI pada Sistem PDPT di hadapan operator PDPT dan pimpinan PTAI di Ballroom Hotel Le Dian Sabtu (14/12) kemarin. Perlakukan ini sudah diterapkan dan bahkan ada beberapa perguruan tinggi sudah tidak bisa mengakses "rumah"-nya pada PDPT. "Perguruan Tinggi tersebut tidak bisa menambahkan program studinya, tidak bisa memasukkan pelaporannya, dan merubah atau menambah isinya," ujarnya dengan tegas. "Selalu yang muncul dalam menu PPDT adalah kata ’Perguruan Tinggi Anda masih dalam Pembinaan," uraiannya lebih lanjut. Jadi jika Anda mengakses PDPT lalu terlihat kalimat seperti itu, berarti PTAI Anda dianggap melakukan pelanggaran serius. Tidak hanya disebabkan mengunggah data dosen dari Guru yang sudah ber-NUPTK, namun termasuk juga pelanggaran lainnya seperti kelas jauh, pemalsuan, dan sejenisnya. "Kalau sebuah perguruan tinggi sudah terkena itu, untuk menghapuskan kata-kata tersebut prosesnya cukup panjang", terangnya. Nah, bagi PTAI yang baru bergabung dengan sistem ini, jangan coba-coba.

Mulyono juga menyatakan bahwa Kementerian Agama telah meminta kepada kami untuk memberlakukan hal yang sama. "Saat ini ada salah satu PTAI yang sudah diblok akun PDPT-nya," ujarnya mencontohkan. Pernyataan Mulyono tersebut diamini oleh Mastuki, selaku leading sector PDPT di Kementerian Agama. "Di bidang pendidikan, Pemerintah sedang menuju jalan yang benar. Kami meminta dukungan saudara untuk turut serta mensosialisasikan kepada masyarakat," pinta Mastuki dengan serius. "Langkah awal yang Anda lakukan adalah melaporkan hasil hari ini kepada pimpinan saudara," ujarnya lebih lanjut.

Sebagaimana disebutkan bahwa pada pertemuan ini telah dihadiri oleh operator PDPT PTAI yang jumlahnya hampir mendekati angka 200. Kegiatan ini diselenggarakan dalam dua gelombang. Pada hari Sabtu, ada 83 operator yang hadir, sedangkan pada hari kedua, ada 133 operator plus 8 operator Kopertais.

Kopertais Memvalidasi Dokumen Dosen

Pada pertemuan yang sama, para operator sistem informasi pada Kopertais wilayah 1 s.d. 13 juga dihadirkan untuk mengikuti pelatihan memvalidasi data dosen berbasis sistem PDPT. Operator Kopertais tersebut yang selanjutnya akan memvalidasi data pengajuan dosen dari seluruh PTAI sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Untuk selanjutnya direkomendasikan ke pusat untuk ditolak atau disetujui. "Makin cepat melakukan validasi, makin cepat pula dosen PTAI akan mendapatkan NIDN," ujar Anis Masykhur, ’korlap’ PDPT Kemenag mengakhiri pertemuan.***aem**

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 20-12-2013 Jam: 11:55:01 | dilihat: 2919 kali