ICON UCE; Bukti Berakhirnya Menara Gading PTKI




Surabaya (Diktis, 2/8)-Project Supporting Islamic Leadership In Indonesia/Local Leadership for Development (SILE/LLD Project) telah memasuki tahun keenam dan sedianya akan selesai pada akhir tahun 2016. Namun semangat kemitraan bersama masyarakat akan terus berlangsung dengan berbagai program pembangunan bersama masyarakat. Kementerian Agama melalui UIN Sunan Ampel dan UIN Alauddin akan terus berusaha mengawal upaya tersebut melalui sinergi aktif dan integratif dengan berbagai pihak. Hal itu disampaikan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Abd. A’la, M.Ag. dalam kesempatan Press Conference di Ruang Layanan Mahasiswa Lt. 1 Gedung Twin Tower A UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa, 02 Agustus 2016 dan diteguhkan kembali pada saat menyampaikan sambutan tuan rumah even International ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut Lina Kalfayan, Ph.D dan Basile Gilbert, Canadian Team Leader SILE/LLD Project. Lina Kalfayan dalam paparannya menyatakan, kegiatan ICON UCE 2016 merupakan bagian dari indikator kesuksesan setiap proyek kemitraan yang dilakukan bersama masyarakat, baik oleh kalangan akademisi maupun praktisi. Proyek kerjasama SILE/LLD, menurut Lina Kalfayan, sejatinya hanyalah program kerjasama lanjutan yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan Kanada. Kerjasama pengembangan Perguruan Tinggi sejatinya telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun.

Hanya saja, lanjut Lina, kerjasama SILE/LLD lebih difokuskan pada proyek yang mendorong kemitraan dengan masyarakat, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), dan komunitas demi kemajuan bangsa, kemanusiaan, khususnya tata kelola yang demokratis. “Selama lebih dari lima tahun, kita telah menjadi saksi bagaimana UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Sultan Alauddin Makassar telah menjadi universitas terdepan di Indonesia maupun dalam hal keagamaan, dan tentu saja kontribusinya terhadap masyarakat,” ujar Lina sebagaimana diterjemahkan Nabiela. ICON UCE juga menjadi bukti bahwa Perguruan Tinggi yang dianggap selalu berada di “menara gading” keilmuan telah berakhir.

Lebih lanjut mengenai kegiatan kemitraan, Basile Gilbert yang untuk kali pertamanya datang ke UIN Sunan Ampel Surabaya dalam kaitan perpindahan estafet kepemimpinan dari Lina Kalfayan, mengaku gembira bisa kembali ke Indonesia. Selanjutnya, Basile Gilbert bertekad melanjutkan apa yang telah dirintis dalam kepemimpinan Lina Kalfayan, dengan menekankan pada upaya agar semua kemitraan yang telah terjalin terus berkelanjutan. Bahkan sekalipun program yang dipimpinnya selesai. “Itulah kenapa, dalam setiap upaya kemitraan yang kami lakukan, kami tidak memulainya dari nol. Tapi kami mencoba mengembangkan apa yang sudah ada. Pendekatan seperti ini akan menjamin keberlanjutan program di masa mendatang,” pungkas Basile Gilbert menanggapi pertanyaan awak media.

ICON-UCE ini dibuka oleh Prof. Dr. Nur Syam, M.Si, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. Dalam sambutanya, Nur Syam meneguhkan bahwa Kementerian Agama akan tetap melanjutnya program kemitraan ini meski dengan bentuk yang berbeda. Pemerintah Canada telah membantu mengoptimalkan peran PTKI dalam menumbuhkan tradisi demokrasi masyarakat, budaya toleran dan memahamkan tentang kesadaran pentingnya kesetaraan gender di tengah masyarakat dan lain sebagainya. “UIN Sunan Ampel dan UIN Alauddin akan tetap terlibat untuk langkah-langkah mempertahankan tradisi baik ini,” ujarnya yang diikuti dengan tepuk meriah peserta konferensi.

ICON UCE diisi dengan parade presentasi plenary dan pararel sassy yang mengangkat tema antara lain yaitu Opportunities and challenges of university-community engagement (Peluang dan tantangan dari keterlibatan universitas-komunitas), The innovative, sustainable and applied programs of university community engagement (Program inovatif, berkelanjutan dan diterapkan keterlibatan komunitas universitas), Methods and approaches to strengthen university-community engagement (Metode dan pendekatan untuk memperkuat keterlibatan universitas-komunitas), dan Critical evaluation on the policy, theoretical framework, and practice of university-community engagement (Evaluasi kritis pada kebijakan, kerangka teori, dan praktik keterlibatan universitas-komunitas).

Beberapa pembicara yang dijadwalkan mengisi kegiatan konferensi diantaranya, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Dr. Rajesh Tandon, Co-Chair of Unesco, Prof. Dato’ Omar Osman, The President Of Asia Pasific University Community Network, Dr. Henk A. J. Murder, University of Groninen The Netherlands. Hadir pula, Drs, Supomo, M.M., Kadinsos Jatim (Manager Progrm CSR), Lotta Bertulfo, Gender Specialist Kanada, Prof. Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc., Rektor IPB, Dee Brooks, Jedder Institute Australia, dan Prof. Dr Haryono Syono, M. A., Ph.D., Ketua Yayasan Damandiri. (Nur/Humas/n15)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 03-08-2016 Jam: 06:48:37 | dilihat: 1107 kali