Jurnal Ilmiah Islam Futura (JIIF) UIN Ar-Raniry Aceh Tembus Scopus

Hampir setiap satu atau dua Minggu Kemenag diganjar jurnal terindeks scopus.


(Jurnal Ilmiah Islam Futura JIIF)

JAKARTA - Kualitas penelitian dan jurnal ilmiah di lingkungan Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam kian terus menoreh prestasi internasional. Pasalnya, per tanggal 7 Agustus 2022, Jurnal Ilmiah Islam Futura (JIIF) yang fokus pada ilmu-ilmu keislaman di Aceh dan Samudera Hindia yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh berhasil menembus Scopus, salah satu indeks jurnal terpercaya tingkat dunia.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani memberikan apresiasi dan penghargaan yang setulusnya atas capaian jurnal internasional bereputasi yang menggembirakan ini.

"Tentu, ini merupakan hasil jerih payah, kolaborasi dan ketekunan semua pihak, baik pimpinan kampus UIN Aceh maupun para pengeloa Jurnal Ilmiah Islam Futura, yang luar biasa. Untuk itu, saya sampaikan selamat dan terima kasih yang tulus”, ungkap pria yang akrab disapa Kang Dhani.

Bahkan, guru besar UIN Bandung ini menuturkan, “Jurnal dan riset itu seperti permainan bola, di mana capaian kualitas jurnal menunjukkan golnya. Hasil-hasil riset yang bagus akan mampu dipublikasikan pada jurnal yang bagus pula. Jika jurnalnya berkualitas itu artinya hasil riset yang dipublikasi di jurnal itu juga bagus. Maka, seberapa banyak artikel yang terpublikasi dan seberapa banyak peraihan jurnal internasional bereputasi itu merupakan cetakan angka gol yang diraihnya”, ungkap Dirjen Pendidikan Islam.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Amien Suyitno, menuturkan capaian yang saat ini diraih merupakan jerih payah dari konsistensi dan sejumlah afirmasi program yang dilakukan Diktis.

“Di masa awal pandemi dan bahkan sebelumnya, Diktis terus mengadakan upaya intensifikasi bimbingan dan dampingan bagi para pengelola jurnal untuk mampu meraih prestasi jurnal internasional bereputasi. Hari ini kita memanennya yang diharapkan berimplikasi bagi kontribusi PTKI bagi dunia”, ungkap Amien Suyitno.

Bahkan, guru besar UIN Palembang menuturkan “Jika melihat data waktu capaian jurnal internasional bereputasi di lingkungan Kementerian Agama dalam beberapa bulan terakhir, hampir setiap 1 atau 2 minggu ada jurnal yang terindeks di Scopus," terangnya.

Sebagai informasi, tanggal 20 Juli 2022, Jurnal Ulumuna UIN Mataram disusul tanggal 27 Juli 2022 Jurnal Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati, Bandung terindeks di Scopus. Terakhir, 7 Agustus 2022, atau 11 (sebelas) hari kemudian, Jurnal Ilmiah Islam Futura (JIIF) UIN Ar-Raniry Banda Aceh bertengger pada Scopus, sehigga dengan sendirinya meraih Sinta 1 dan jurnal internasional bereputasi.

Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Mujiburrahman, merasa bersyukur atas pencapaian ini. Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada tim Jurnal Ilmiah Islam Futura karena sudah bekerja keras mengharumkan nama kampus.

"Rektor beserta seluruh unsur pimpinan UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyampaikan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Pak Anton Widyanto dan seluruh Tim pengelola Jurnal Ilmiah Islam Futura, yang telah bekerja keras dan cerdas sehingga Jurnal Ilmiah Islam Futura mencapai predikat tinggi terindeks Scopus. Dan, saya melihat jurnal Futura ini menjadi salah satu motor penggerak Rumah Jurnal UIN Ar-Raniry", jelas Mujiburrahman.

Atas capaian ini, UIN Ar-Raniry Banda Aceh kini telah memiliki 2 (dua) jurnal internasional bereputasi, yakni Jurnal Samarah dan Jurnal Ilmiah Islam Futura dan 27 (dua puluh tujuh) jurnal lain yang terakreditasi nasional.

“Hingga saat ini total jurnal yang terakreditasi pada Sinta Kemendikbudristek di lingkungan UIN Ar-Raniry berjumlah 29 jurnal, yakni Sinta 1 sampai Sinta 5. Jumlah ini masih akan bertambah mengingat beberapa jurnal di lingkungan UIN Ar-Raniry sedang dalam masa pengajuan dan penilaian akreditasi”, ungkap Rektor.

Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menuturkan kontribusi akademik stakeholder PTKI melalui riset dan jurnal internasional terus meningkat. “Kita patut bersyukur bahwa kerja-kerja strategis itu kian membuahkan hasil. Melalui riset dan publikasi jurnal ini, kita semakin menguatkan atas capaian jumlah dosen untuk meraih jabatan akademik guru besar. Sebab, aspek riset dan publikasi inilah yang seringkali oleh sebagian dosen belum memenuhinya”, ungkap Suwendi.

Menurut Suwendi, dengan terindeknya Jurnal Ilmiah Islam Futura di Scopus, setidaknya ada 15 jurnal PTKI telah menyabet status jurnal internasional bereputasi dan terakreditasi pada Sinta-1.

Adapun Ke-14 jurnal tersebut adalah sebagai berikut. [1] Journal of Indonesian Islam (JIIs), UIN Sunan Ampel, Surabaya Jawa Timur; [2] Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS), IAIN Salatiga Jawa Tengah; [3] Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS), IAIN Kudus, Jawa Tengah; [4] Al Jami’ah, UIN Sunan Kalijaga Daerah Istimewa Yogyakarta; [5] Studia Islamika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; [6] Journal of Islamic Architecture, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur; [7] Jurnal Al-Ahkam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; [8] Jurnal Samarah UIN Ar-Raniri Banda Aceh; [9] Islam Guidance and Counseling Journal IAIM-NU (Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama) Metro Lampung; [10] Al-Ihkam, IAIN Madura, Jawa Timur; [11] Jurnal Psikohumaniora, UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah; [12] Jurnal Ilmiah Syariah (JURIS), UIN Mahmud Yunus, Batusangkar, Sumatera Barat; [13] Ulumuna: Journal of Islamic Studies, UIN Mataram, Nusa Tenggara Barat; [14] Jurnal Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung; dan [15] Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Islam Futura (JIIF, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Ketua Redaksi Jurnal Ilmiah Islam Futura, Anton Widyanto, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan. "Alhamdulillah akhirnya JIIF bisa terindeks Scopus. Pencapaian ini tentu bukan hal yang instan karena butuh perjuangan bertahun-tahun dan kerja keras. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kami, terutama Rektor UINAR, ICAIOS dan Diktis Kemenag RI. Ke depan tentu kami harus berjuang lebih keras lagi untuk menjaga mutu JIIF", jelas Anton yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan, LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Keberhasilan JIIF ini diharapkan ke depan dapat berkontribusi pada peningkatan akreditasi institusi UIN Ar-Raniry menuju World Class University, ungkap Anto Widyanto.

oleh publikasi | Edisi Tanggal: 09-08-2022 Jam: 23:48:25 | dilihat: 830 kali