Mencetak Alumni Sebagai Job Creator di Lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta




Surabaya (Diktis) – Dalam rangka memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dituntut untuk mengembangkan entrepreneurship mindset di lingkungan kampus PTKIS. untuk itu, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui Subdit Pengembangan Akademik mengundang para pengelola PTKIS untuk mengikuti pelatihan kewirusahaan di Surabaya. Workshop ini diselenggarakan selama 3 hari, yakni dari tanggal 03 sampai dengan 05 Agustus 2016.

Acara Workshop Entrepreneur Center PTKI, menurut keterangan Kasubdit Pengembangan Akademik Dr. Muhammad Zain, merupakan sharing session best practice dalam pengembangan wirausaha. Hal tersebut disampaikan dalam acara pembukaan workshop entrepreneur PTKI. Dengan workshop ini diharpakan tumbuh kemandirian dalam melaksanakan usaha mandiri di PTKIS. Salah satu rintisan usaha tersebut misalkan menumbuhkan entrepreneur melalui BMT yang diharapkan tumbuh kreativitas dan inovasi dalam pelaksanaan entrepreneurhip melalui BMT.

Menurut Dr. Muhammad Zain, manajemen resiko harus dipelajari resiko dalam entrepreneur agar terukur resikonya. Adanya MEA, lebih lanjut Pak Zain mengatakan bahwa di Indonesia akan terlihat middle class society di dalam masyarakat di Indonesia dimana jiwa entrepreneur sangat diperlukan untuk bersaing dengan negara lain. Dalam konteks ini dimana sumber daya manusia yang ada di Indonesia akan menurun kualitasnya bila tidak di kembangkan. Saat ini diperkirakan ada sekitar 50000 tenaga kerja dari China yang terlihat sehari-hari di lingkungan masyarakat, khususnya di berbagai kota besar, Jakarta dan Medan salah satunya.

Pembicara pertama Abdul Rozaki, M.Si (CENDI UIN Yogyakarta) menuturkan, dalam era persaingan bisnis di dunia ini, entrepreneur harus ditekuni di lingkungan PTKIS dan apabila tidak serius, maka tidak akan bisa bersaing dalam dunia bisnis. Saat ini menurut dosen UIN Yogya, bahwa kita harus mampu mengaktualisasi apa yang sudah didapatkan selama pendidikan. Output atau lulusan sarjana PTKI sudah seharusnya mandiri dan tidak bergantung. Mereka harus mampu mencipatakan lapangan kerja (job creator), bukan menjadi job seeker (pencari kerja). Saat ini disenyalir sebagian mahasiswa banyak bergantung kehidupannya dari lapangan kerja yang ada dan tidak berani keluar dari zona nyaman (comfort zone) sebagai pelamar kerja. Ketidakberanian mereka dikarenakan tidak disiapkan dimulai dari mental dan pengetahuan dalam berwirausaha.

Dalam Workshop ini, hadir sebagai narasumber adalah Abdul Rozaki, M.Si (CENDI UIN Yogyakarta), Prof. Rohmat, Ph.D, Dr. Aries Mufti, Taufik, M.Pd.I.

Dan workshop ditutup oleh Kasubdit Pengembangan Akademik, Dr. Muhammad Zain mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA untuk memberikan gambaran kebijakan Direktorat terkait dengan pengembangan wirausaha di PTKI. (aris)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 04-08-2016 Jam: 18:53:07 | dilihat: 851 kali