Rajesh Tandon: Penelitian Transformatif untuk Pemberdayaan Masyarakat




Surabaya (Diktis,4/08) Perhelatan International Conference On University Community Engagement (ICON UCE) di gedung Twin Towers UIN Sunan Ampel Surabaya telah memasuki hari kedua. Pada sesi pertama, hadir sebagai pembicara Dr. Rajesh Tandon, Co-Director of UNESCO dalam bidang pemberdayaan masyarakat berbasis riset.

Dalam pemaparannya, Tandon menceritakan dinamika dari pengalamannya sebagai Founder Participatory Research in Action di India. Menurutnya, banyak tantangan yang seringkali mematikan semangat dalam proses pemberdayaan masyarakat, utamanya dalam kemitraan universitas-masyarakat. Namun, dampak positif dari proses pemberdayaan itu mampu menghilangkan segala dinamika yang ada. Proses pemberdayaan dengan skema kemitraan menjadi keniscayaan. “Memasuki dunia globalitas, untuk membangun sebuah tatanan masyarakat dan demokrasi yang baik, diperlukan sebuah kemitraan Universitas-Masyarakat yang saling bersinergi”, demikian pesan Tandon.

Sebagai aktifis yang menjadi penggagas kemitraan Universitas-Masyarakat, Tandon mempunyai segudang pengalaman. Ia telah mendirikan Society for Participatory Research in Asia (PRIA). Ia juga telah menulis beberapa buku rujukan, diantaranya Community University Research Partnership: A Global Perspective.

“Model kemitraan yang menempatkan masyarakat bukan sebagai subjek penelitian, melainkan sebagai mitra kerjasama dan agen perubahan. Hal itu bisa dilakukan dengan model penelitian trasnformatif yang diselenggarakan berdasarkan prinsip pemberdayaan masyarakat”, ungkapnya.

Sesi pertama yang dimoderatori Dekan FISIP dan FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Akh. Muzakki ini juga menghadirkan Presiden Asia Pasific University Community Engagement Network (APUCEN), Prof. Dato’ Omar Osman. APUCEN adalah lembaga jaringan perguruan tinggi yang tergabung dalam program Kemitraan Universitas-Masyarakat. Dato’ juga menceritakan APUCEN yang telah beranggotakan lebih dari 200 perguruan tinggi.

Sementara ditempat yang sama, Ketua Panitia, Nabilah Naili mengatakn bahwa pada konferensi ini akan dihelat sesi plenary dan sesi pararel. “Sesi plenary dikemas dengan diskusi pemetaan model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat akademik dunia. Sementara sesi pararel menjadi ajang publikasi model pemberdayaan yang dilakukan oleh para dosen”, ungkap PIU SILE UIN Sunan Ampel itu.

Sebagaiamana diberitakan sebelumnya, konferensi internasional Kemitraan Universitas-Masyarakat didukung oleh Supporting Islamic Leadership for Development (SILE/LLD) Project, sebuah proyek kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Kanada yang fokus pada penguatan kapasitas kepemimpinan di lingkungan Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama. (wild)

oleh admin-dev | Edisi Tanggal: 04-08-2016 Jam: 08:20:05 | dilihat: 1246 kali